Tunggu Jadwal Menteri Pendidikan, Rencananya September Diresmikan

Sebagai penunjang sarana prasarana awal kegiatan belajar mengajar, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan 8 ruangan kelas milik gedung SMAN 1 Giri sebagai fasilitas sementara pusat kegiatan perkuliahan.

Sebagai penunjang sarana prasarana awal kegiatan belajar mengajar, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan 8 ruangan kelas milik gedung SMAN 1 Giri sebagai fasilitas sementara pusat kegiatan perkuliahan.

Kabupaten Banyuwangi, Bhirawa
Salah satu perguruan tinggi negeri  di Surabaya yakni Universitas Airlangga (Unair) memastikan akan meresmikan kampusnya di Kabupaten Banyuwangi pada awal September menjelang dimulai tahun akademik 2014/2015.
Kepastian akan dibukanya Unair di Banyuwangi dibenarkan oleh Bupati setempat, Abdullah Azwar Anas.
“Insyaallah, September diresmikan kampusnya dan langsung memulai perkuliahan. Peresmian masih menunggu jadwal Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas  belum lama ini.
Pada tahun pertama dibukanya kampus di Banyuwangi, Unair membuka empat program studi dengan total 200 mahasiswa. Seleksi penerimaan mahasiswa sudah berlangsung melalui mekanisme secara nasional beberapa waktu lalu, dengan jumlah pendaftar hampir 1.000 calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Bupati Anas mengatakan Pemkab Banyuwangi dan Unair akan saling mendukung demi peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah, termasuk pembukaan empat program studi yang meliputi kedokteran hewan, akuntansi, kesehatan masyarakat, dan budidaya perairan.
“Pengembangan pendidikan tinggi diharapkan bisa menggairahkan iklim pendidikan di Banyuwangi. Budaya riset perguruan tinggi diyakini bisa meningkat dan memberi kontribusi bagi pengembangan berbagai sektor,” ujar Anas, sapaan akrab Bupati Banyuwangi kepada Antara.
Ia mencontohkan program studi budidaya perairan dan kedokteran hewan bisa membantu menyelesaikan problem-problem sektor perikanan dan peternakan di Banyuwangi. “Dengan jurusan tersebut, akhirnya dibangun fasilitas laboratorium kedokteran hewan dan budidaya perairan yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor terkait di Banyuwangi,” tambahnya.
Demikian pula jurusan kesehatan masyarakat bisa dimanfaatkan untuk memacu layanan kesehatan kepada masyarakat di daerah paling timur Pulau Jawa itu. “Kami memang sengaja meminta Kemdikbud dan Unair untuk hanya membuka program studi yang relevan dengan tantangan dan permasalahan daerah, sehingga Unair dan berbagai kampus yang sudah ada di Banyuwangi bisa bersama-sama ikut memberi solusi atas tantangan di daerah,” kata bupati.
Ia optimistis dengan sinergi berbagai kampus yang sudah ada di Banyuwangi dan keberadaan penyelenggaraan program studi di luar domisili dari Unair itu akan makin memacu daya saing daerah. “Masuknya Unair hanya salah satu ikhtiar yang bakal disinergikan dengan berbagai kerja sama dengan kampus lain di Banyuwangi, seperti yang selama ini sudah kami jalankan,” tuturnya.
Selain dampak pendidikan, tambah Anas, kehadiran Unair juga akan meningkatkan kegiatan ekonomi karena bisa menarik uang masuk ke Banyuwangi dari mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Tidak hanya dalam hal pendidikan, kerja sama Pemkab Banyuwangi dan Unair juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Banyuwangi, dengan menjadikan dua rumah sakit daerah yakni RSUD Blambangan dan RSUD Genteng sebagai rumah sakit jaringan Unair.
“Kita tahu bahwa Fakultas Kedokteran Unair adalah salah satu yang tertua dan terbaik di Indonesia. Tentu dengan kerja sama ini, Unair bisa membantu peningkatan pelayanan kesehatan di Banyuwangi dan calon-calon dokter dari Unair juga bisa melakukan penelitian dan membantu pelayanan di Banyuwangi,” kata bupati.
Sebagai penunjang sarana prasarana awal kegiatan belajar mengajar, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan 8 ruangan kelas milik gedung SMAN 1 Giri sebagai fasilitas sementara pusat kegiatan perkuliahan. Ke depan, Pemkab Banyuwangi akan sediakan lahan seluas 100 hektare untuk fasilitas Universitas Airlangga cabang Banyuwangi. [tam]

Tags: