Tunjangan Berkurang, Perawat dan Pegawai RSUD dr Soetomo Demo

Perawat dan pegawai IRD RSUD dr Soetomo melakukan demo, Senin (6/4). Mereka memprotes remunerasi (tunjangan) setiap bulan yang terus berkurang.

Perawat dan pegawai IRD RSUD dr Soetomo melakukan demo, Senin (6/4). Mereka memprotes remunerasi (tunjangan) setiap bulan yang terus berkurang.

Surabaya, Bhirawa
Puluhan perawat dan pegawai di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soetomo menggelar aksi demonstrasi di depan IGD, Senin (6/4). Mereka menuntut pihak manajemen RSUD dr Soetomo agar  transparan dalam memberikan dan melakukan pemotongan terhadap remunerasi atau tunjangan prestasi karyawan.
Salah satu perwakilan perawat di IGD dr Soetomo Sunaryo mengatakan, ada kejanggalan dalam pemberian remunerasi karena setiap bulan tunjangan yang mereka terima terus berkurang. Karyawan tidak tahu kenapa angkanya terus berkurang, namun mereka menduga ada korupsi terhadap tunjangan tersebut.  “Tunjungan kami setiap bulan mengalami penurunan dan tidak jelas apa penyebab penurunan tersebut,” ujarnya di sela-sela aksi.
Setelah beberapa lama melakukan demo di depan IRD dan sempat menimbulkan kegaduhan, akhirnya pendemo digiring ke ruang pertemuan di lantai empat IRD untuk melakukan negosiasi dengan pihak manajemen dan direksi.
Negosiasi tersebut dipimpin langsung oleh Direktur RSUD dr Soetomo dr Dodo Anondo didampingi direksi lainnya, seperti Kepala IRD dr Urip Murtedjo, Kabid Pelayanan Medik dr Jony Wahyuhadi, dan direksi lainnya. Dari negosiasi yang berlangsung sekitar dua jam tersebut berakhir damai dan diketahui bahwa terjadi kesalahpahaman di lingkungan IRD yang membuat karyawan menganggap renumerasi yang mereka terima dikorupsi.  “Sebenarnya ada potongan terhadap tunjangan renumerasi, seperti potongan untuk minum, dan kegiatan-kegiatan mereka. Namun entah karena kurang sosialisasi atau masih ada yang tidak paham tentang potongan tunjangan tersebut untuk apa saja sehingga muncul aksi ini,” papar dr Dodo Anondo usai negosiasi.
Dodo menambahkan, ada sekitar 500 pegawai di IRD yang menerima remunerasi dengan jumlah yang berbeda-beda pada masing-masing karyawan. Di mana masing-masing bidang memiliki kriteria sendiri-sendiri untuk penerima remunerasi ini. Artinya antara satu pegawai dengan pegawai yang lain tidak sama. Kriteria ini di antaranya berdasarkan bidang kerja, seperti bagian paramedis, keamanan, bagian umum dan lainnya yang dinilai berdasarkan lama masa kerja, pangkat, pendidikan, kinerja, dan lain-lain.
“Di sinilah mungkin yang kurang mereka pahami secara rinci sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Nantinya kami akan membentuk tim sendiri yang khusus menangani remunerasi ini agar tidak terjadi kesalahpahaman dan peristiwa yang sama,” ujarnya.
Ditanya apakah tunjangan yang diberikan pihak rumah sakit ke seluruh pegawai dan karyawan RSUD dr Soetomo berjalan lancar, Dodo menyatakan selama dua bulan ini terhitung sejak Januari 2015 sampai kemarin tunjangan untuk semua unit dan bidang di RSUD dr Soetomo berjalan lancar. Untuk unit kerja IRD saja yang mengalami masalah, tapi di unit lain tidak. ”Pada prinsipnya pembagian remunerasi dari manajemen Soetomo sudah sesuai dengan aturan. Tapi untuk sampai ke perawat dan pegawai tergantung dari kepala unit masing-masing,” ucapnya. [dna]

Tags: