Tuntut Mundur, Warga Lempari Kotoran ke Patung Berwajah Bupati Jember Faida

Jember, Bhirawa
Puluhan warga mengatasnamakan gerakan reformasi Jember, kembali menggelar aksi unjukrasa didepan pendopo wahyawibawa graha jum’at (24/1/2020). Selain menuntut Bupati Faida mundur dari jabatannya, mereka melempari kotoran patung berseragam bergambar wajah Faida berselempang bertuliskan “Jember Empire”.
Hadir dalam aksi unjukrasa itu antara lain tokoh ulama seperti KH Syaiful Rijal, keponakan almarhum Rois Aam PBNU KH Achmad Shiddiq; Gus Baiqun; dan Ra Farid. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan istigotsah dan bersholawat bersama.
Usai memimpin istighotsah, Gus Baiqun menilai selama kepemimpinan Bupati Faida, Jember tidak lebih baik. “Kalau saya menjadi Faida, saya pasti mengundurkan diri, karena tidak mampu memimpin Jember,” ujarnya.
Dalam aksi unjukrasa kali ini juga dihadiri perwakilan guru tidak tetap (GTT) bernama Nur Fadli. Ia berorasi mengecam kebijakan penataan GTT dan PTT sektor pendidikan oleh Pemkab Jember. “Saya tidak takut (karir sebagai guru akan terancam),” katanya.
Sementara koordinator aksi unjukrasa, Kustiono Musri, menegaskan Bupati Faida tidak bisa dipertahankan lagi. “Pola kerajaan yang dilakukan Bupati Faida adalah bentuk pengingkaran konstitusi,” katanya.
Kustiono mencontohkan tidak dilaksanakannya perintah Mendagri soal pencabutan peraturan bupati tentang kedudukan susunan organisasi dan tata kerja dan belasan surat keputusan mutasi jabatan.
Ia bersama seluruh masyarakat akan terus bergerak menuntut agar bupati Faida lengser dari jabatannya. “Seret semua komplotan penggarong uang rakyat, pulihkan Jember dari cengkeraman rezim yang mengandung fasisme dan anti demokrasi,” pungkasnya.(efi)

Tags: