Tuntut Transparansi Jasa Pelayanan, Pegawai RSU Haji Surabaya Demo

Aksi demo damai yang dilakukan pegawai RSU Haji, Senin (4/6). [titis/bhirawa]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Ratusan pegawai RSU Haji Surabaya melakukan aksi damai di halaman rumah sakit, Senin (4/6) pagi. Mereka menuntut transparansi dan keadilan jasa pelayanan yang diterima setiap bulan.
Koordinator aksi damai, dr Wiwid Samsul Hadi SpPD menjelaskan selama ini jasa pelayanan yang diberikan ke pegawai dinilai tidak adil. Yang sedikit bekerja justru mendapatkan jasa pelayanan tinggi. Ironisnya mereka yang baru bekerja, jasa pelayanannya melebihi mereka yang sudah bekerja lebih lama padahal profesinya sama, misalnya sama-sama perawat atau sama-sama dokter. Sedangkan besaran uang jasa pelayanan yang diterima tiap pegawai antara Rp 500 ribu hingga Rp 50 juta per bulan.
“Ini yang membuat seluruh pegawai resah dan suasana di internal bergolak,” kata dr Wiwid di sela-sela aksi, Senin (4/6) pagi.
Dialog untuk mencari solusi masalah ini sudah dilakukan beberapa tahun lalu. Direksi berjanji akan melakukan transparansi terhadap pembagian jasa pelayanan sesuai tingkatan profesi. Namun praktiknya tidak ada tindak lanjut.
Negosiasi dilakukan kembali pada awal 2018 lalu. Direktur Utama RSU Haji saat itu berjanji akan mengabulkan permohonan pegawai, setelah pelaksanaan akreditasi rumah sakit pada Februari lalu. Sebab itu terkait dengan hak pegawai yang telah bekerja sesuai dengan porsinya. “Hingga Direktur Utama meninggal dunia ( dr Adi Wirachjanto MKes) dan ada Plt di RSU Haji, aturan kesepakatan tetap tidak dijalankan,” kata Wiwit.
Karena tak ada titik temu, seluruh pegawai sepakat untuk melakukan aksi damai. Seluruh pegawai juga mendesak agar Tim Remunerasi diganti dengan yang baru yang mencerminkan perwakilan seluruh unit yang ada agar lebih adil dan transparan.
Sementara itu Plt Direktur Utama RSU Haji dr Kohar hs mengatakan pihaknya siap mengakomodir tuntutan para pegawai. Dia berjanji sebelum 8 Juni Tim Remunerasi baru akan terbentuk sehingga mampu menampung aspirasi pegawai. “Setiap unit nanti ada perwakilan yang akan masuk dalam Tim Remunerasi. Nama-nama perwakilan ini akan disosialisasikan terlebih dahulu agar seluruh pegawai bisa melakukan kroscek,” katanya.
Maksudnya apakah perwakilan unit ini benar-benar orang yang amanah, bertanggungjawab, jujur, berpengetahuan luas untuk bisa menyalurkan aspirasi dari pegawai lainnya di unitnya.
Dalam aksi kemarin, para pegawai membawa sejumlah poster bertuliskan kritikan terhadap direksi. Sejumlah pegawai juga melakukan orasi, intinya meminta direksi adil dan transparan terkait jasa pelayanan.
Aksi damai itu berlangsung mulai pukul 07.30 dan berakhir pukul 09.00. Praktis pelayanan RSU Haji sempat terhenti. Aksi damai ini sempat membuat pasien dan keluarganya bingung, namun setelah dijelaskan mereka maklum dan mau menunggu untuk mendapatkan pelayanan meski tampak guratan kekecewaan. [tis]

Tags: