Tur Tematik SHT, Kilas Balik Dunia Niaga di Kota Surabaya

Surabaya, Bhirawa
Sebagai kota pelabuhan yang terkemuka selain Batavia dan Semarang, Surabaya berdiri dan berkembang karena aktifitas perniagaan di area pelabuhan yang semarak. Letak strategis membuat Pelabuhan Kalimas Surabaya menjadi primadona dan jalur perdagangan utama di Hindia Belanda. Perahu kecil dan sampan berlalu-lalang mengangkut berbagai macam komoditas untuk diperdagangkan.
Aktifitas ini memicu geliat yang lebih komplek dalam mengiringi pesatnya perniagaan di Surabaya. Pasar Pabean di Timur sungai menjadi salah satu hasil kesibukkan Pelabuhan Kalimas. Beraneka komoditas yang dibawa kapal-kapal dagang diperjual belikan disana. Pemerintah kolonial pun membentuk Pasar Bedrifj (Dinas Pasar) untuk mengatur tata kelola pasar secara spesifik. Di sisi lain, pemberlakukan pungutan bea dan cukai dilakukan terhadap komoditas yang bernilai tinggi. Alkohol sulingan, minyak bumi, bir, tembakau, rempah dan gula adalah beberapa diantaranya. Atas hal tersebut De Dienst der Invoer en Uitvoerrechten en Accijnzen (Dinas Bea Impor dan Bea Ekspor serta Cukai) didirikan di sisi barat Kalimas.
Melalui program tematik tur Surabaya Heritage Track (SHT) ‘Berniaga ke Surabaya’ yang diadakan selama tanggal 22 Februari – 24 Maret 2018, mengajak masyarakat menengok kehidupan perniagaan di era kejayaan Pelabuhan Kalimas dengan mengunjungi tempat bersejarah terkait, salah satunya Menara Pantau yang menjadi tempat untuk mengawasi aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Kalimas serta Pasar Pabean dimana semua komoditi dikumpulkan dan diperdagangkan.
Tur tematik SHT diselenggarakan pada periode-periode tertentu guna memperkenalkan sejarah kota Surabaya serta berbagai bangunan dan kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi. Sejak 2010 SHT telah menyelanggarakan 47 tur tematik dan mengunjungi lebih dari 70 bangunan cagar budaya baik museum, institusi pemerintahan dan swasta, tempat peribadatan, monumen, kampung, pasar, perpustakaan, pabrik, dan lain sebagainya. Hal tersebut juga menginisiasi Heritage Walk dengan nama ‘Klinong-klinong ning Suroboyo’ yang menjadi pengembangan SHT dengan mengajak Trackers untuk secara langsung berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Tur  Tematik: “Berniaga ke Surabaya”
Jadwal Tur    : Jumat s.d. Minggu, 22 Februari – 24 Maret 2019
Waktu        : 10:00 – 11:30 WIB
Pemberhentian:
Menara Pantau Kalimas
Sungai Kalimas dilengkapi dengan fasilitas untuk menunjang perniagaan kota Surabaya. Seperti gudang – gudang yang menjadi tempat penyimpanan barang komoditi dan tangga batu untuk mempermudah proses bongkar muat. Selain itu dibangun pula sebuah menara pantau yang berfungsi untuk mengawasi aktivitas bongkar muat dari sungai menuju gudang. Menara pantau ini diperkirakan telah berdiri sekitar tahun 1900an dan menjadi saksi bisu hiruk pikuknya aktivitas pelayaran Pelabuhan Kalimas.
Pasar Pabean, berlokasi di antara kawasan pecinan dan kawasan arab, Pasar Pabean menjadi pusat aktifitas perniagaan sejak tahun 1849. Ramainya aktivitas perdagangan di pelabuhan Kalimas menjadikan Pasar Pabean menjadi tempat bertemunya berbagai macam komoditi dan etnis masyarakat. Pasar Pabean masih jadi salah satu pasar tersibuk yang mendorong roda perekonomian Surabaya. Pasar Pabean memiliki berbagai komoditas yang lengkap dari mulai berbagai rempah (tanaman yang beraroma), daging, ikan segar, ubi, dan sebagainya.(ma)

Tags: