Turun Tangan Periksa Pasien Covid-19

dr Atok Irawan SpP

dr Atok Irawan SpP
Meski dirinya seorang Direktur Utama RSUD Sidoarjo, namun ternyata tidak hanya berpangku tangan saat melihat jumlah pasien Covid-19 banyak berdatangan di tempat kerjanya. Saat jumah pasien membludak sampai 215 orang dan para dokternya kelelahan, ketika itu, orang nomor satu di RSUD Sidoarjo ini mengaku harus ikut turun tangan memeriksa para pasien.
“Sampai tiga Minggu saya ikut langsung memeriksa kondisi kesehatan pasien, pada Juli lalu,” ujar dr Atok, yang belum lama ini telah dijadikan sebagai salah satu narasumber secara live streming zoom meeting oleh ABC Indonesia, salah satu media sosial di Indonesia, untuk diskusi tentang pengalaman penanganan di pandemi Covid-19 ini.
Dari sebanyak 28 pasien Covid-19 yang ia periksa saat itu, hampir 70 persen ia diagnosa punya masalah dengan pencernakannya. Mereka mengeluh mual, muntah, greges dan tidak mau makan sehingga lemes. “Alhamdulilah saat ini jumlah pasien yang kita rawat di RSUD turun, data terbaru ada 101 pasien,” ujar dokter spesialis paru-paru itu.
Menurut ASN Sidoarjo yang pernah menerima penghargaan ASN terbaik nasional tersebut, selama masa pandemi Covid-19 ini ada sekitar 105 dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia yang meninggal dunia, karena ikut jadi korban terpapar virus Covid-19 tersebut. Termasuk juga ada di Kab Sidoarjo.
Pada 16 Maret yang lalu, pihaknya membuat kebijakan khusus, semua pasien yang ada di RSUD Sidoarjo hanya boleh dijaga satu orang keluarga saja. Dimaksudkan, untuk mengurangi penularan Covid-19. Sebab kalau yang menjaga banyak orang, khawatir bisa tertular Covid-19 saat itu.
Untuk mengurangi orang di RSUD Sidoarjo supaya tidak rawan terpapar Covid-19, saat ini lanjut dr Atok, pihaknya juga punya layanan telemedicine. Dengan layanan ini, pasien tidak perlu datang berobat, konsultasi dan kontrol langsung ke RSUD Sidoarjo. Namun cukup via video call lewat smartphone. Kemudian obat untuk pasien dikirim ke rumah secara gratis. [kus]

Rate this article!
Tags: