Turunkan 1 SSK Back Up Pam Pilbup Mojokerto

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi disambut Bupati MKP di halaman Makorem Mojokerto, Senin (10/8) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi disambut Bupati MKP di halaman Makorem Mojokerto, Senin (10/8) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Komando Daerah Militer (Kodam) V Brawijaya menurunkan 100 personil TNI AD atau satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) di wilayah Kodim yang menggelar Pilkada di Jatim. Personil TNI AD ini diturunkan selama proses Pilkada serentak berlangsung, termasuk diantaranya Pilbup Mojokerto.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi mengatakan hal itu saat di Makorem 082 CPYJ (Citra Panca Yudha Jaya)  Mojokerto, Senin (10/8) kemarin. ”Kodam siap membantu polisi untuk pengamanan Pilkada 2015. Setiap Kodim diturunkan satu SSK, termasuk Pilbup Mojokerto,” kata Pangdam.
Meski demikian, jika dibutuhkan penambahan personil Pangdam menyatakan kesiapannya.  ”Prinsipnya Kodam membantu sesuai dengan kebutuhan yang diminta agar pelaksanaan Pilkada dapat berjalan tertib dan lancar,” imbuhnya.
Disinggung soal pemetaan titik rawan Pilkada, mantan Danrem 082 CPYJ Mojokerto ini menegaskan, sampai saat ini belum ada masalah terkait pelaksanaan tahapan Pilkada. ”Pelaksanaan tahapan Pilkada sampai saat ini berjalan dengan aman. Jika nantinya ditemukan gesekan, kita siap berkoordinasi dengan polisi,” tandasnya.
Situasi tiga daerah dengan calon kepala daerah tunggal juga masih aman, Mayjen TNI Sumardi menyebut sejauh ini masih kondusif. Pangdam juga menyatakan, secara umum kondisi daerah-daerah yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), aman. ”Daerah mana yang tak aman, saya kira semua relatif aman,” tambahnya.
Karena aman, lanjutnya, maka Pangdam tak membuat pemetaan secara khusus. ”Tidak ada wilayah yang dipetakan khusus. Semua aman. Yang jelas setiap personil TNI harus dalam posisi waspada,” tukasnya.
Sebelumnya, Kapolres Mojokerto, AKBP Budhi Herdi Susianto menghimbau agar para pendukung kandidat Cabup untuk menghindari gesekan antar pendukung. Kapolres juga menyarankan bagi Cabup-Cawabup, baik kalah maupun menang agar bisa menerima hasil Pilbup.
Menurutnya, dari 14 Polsek yang ada, titik aman dan rawan bukan karena ancaman fisik namun pola titik rawan adalah jangkauan. Yakni jarak TPS satu ke yang lain jauh serta jauh dari dari keramaian. Ini merupakan titik rawan yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Diantaranya, Polsek Trowulan, Polsek Sooko dan Polsek Ngoro. Polsek Trowulan, penduduk padat, Polsek Sooko karena kantor KPU berada di wilayah hukum Polsek Sooko serta Polsek Ngoro jarak TPS satu dengan yang lain berjauhan. Sehingga ketiga polsek tersebut cukup mendapat perlu perhatian dari pihaknya.
”Setiap tahapan Pilbup mengandung kerawanan, semua ada pengamanan. Semua yang masuk kantor KPU dilakukan pemeriksaan, pengamanan sesuai SOP dan petunjuk serta permintaan dari KPU. Pengamanan melekat akan diberikan saat pasangan calon sudah ditetapkan KPU termasuk pengamanan,”  tegas Kapolres. [kar]

Tags: