Turunkan Stunting, BKKBN Sediakan DAK Rp9,7 Miliar

Bupati Jember H.Hendy Siswanto didampingi Wakilnya HM. Balya Firjaun Barlaman saat menerima cindramata dari Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Timur Drs. Sukaryo Teguh Santoso, SPd, diruang Bupati, Senin (22/4).

Pemkab Jember, Bhirawa
Badan Kependudukan Keluarga Nasional (BKKB) sediakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 sebesar Rp.9,7 Milyar untuk program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Kabupaten Jember.

DAK ini dipersiapkan untuk penyediaan sarana dan prasarana Alat Kontrasepsi KB, bantuan operasional KB, dan untuk pendukung penurunan stunting di Jember.

Hal ini disampikan Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Timur Drs. Sukaryo Teguh Santoso, MPd, saat audiensi dengan Bupati dan Wakil Bupati Jember H. Hendy Siswanto – HM. Balya Firjaun Barlaman, diruang kerja Bupati Senin (22/3).

Audiensi yang difasilitasi oleh Bakorwil V Jember, juga hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Pemprov Jatim Dr.Andriyanto, SH, Mkes.

Menurut Teguh, kasus stunting bukan hanya di Jember, tapi sudah menjadi issu nasional. Sehingga dengan program ‘Bangga Kencana’, target pemerintah menekan angka stunting dari 26 persen menjadi 14 persen dapat terealisir.

“Berat memang, tapi kita harus bersama-sama, bagaimana menurunkan stunting khususnya di Jember yang merupakan bagian dari Jawa Timur. Stunting ini menjadi issu nasional, sehingga menjadi perhatian serius pemerintah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Teguh juga menyampaikan program Pendataan Keluarga (PK) yang dimulai per 1 April hingga 31 Mei 2021. PK ini dilakukan untuk mendapatkan data keluarga secara nasional.

“Kami mohon agar program PK 2021 mendapat dukungan dan pengawalan dari pemerintah daerah. Kami menyediakan sarana prasarana, SDM (tenaga lapang) dan anggaran, Pemkab melakukan pengawalan agar program nasional ini berjalan lancar,” pintanya.

Karena dari hasil PK nanti, akan mendapatkan data secara detil dan akurat. Berapa jumlah rumah tidak layak huni, bagaimana program KB-nya, hingga potensi anak cenderung stunting bisa terdeteksi.

“Ada formulir dalam pendataan, berapa lingkar kepala anak, berapa jumlah keluarganya, ini nanti akan didata oleh kader yang sudah terlatih,” katanya.

Teguh juga mengatakan, kasus stunting bukan ansih disebabkan kurang asupan gizi, tapi bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya pernikahan diusia muda, terlalu dekat kelahiran juga mendorong terjadinya stunting.

“Di Jember, rata-rata pernikahan anak berusia 18 tahun ini juga mendorong stunting. Untuk mengatasi ini kuncinya di program KB,” tandasnya.

Sementara, Bupati Jember H. Hendy Siswanto mengaku bersyukur karena program yang disampikan oleh BKKBN Perwakilan Jawa Timur bak gayung bersambut dengan program prioritas kepemimpinnya.

“Saya maju (pilkada), bersama Gus Firjaun, program utamanya menekan angka kemiskinan di Jember yang jumlahnya mencapai 280 ribu orang. Namun setelah sertijab oleh ibu Gubernur, ada amanah yang harus dilakukan dan menjadi prioritas, yakni menekan AKI, AKB dan Stunting di Jember. Makanya dengan adanya info ini (dari BKKBN) barokah bagi kami,” ujar Bupati Hendy tersenyum.

Hendy bersama Gus Firjaun (panggilan HM. Balya Firjaun Barlaman) siap untuk mengawal program ‘Bangga Kencana’ dan Pendataan Keluarga (PK) 2021. Ia mengaku akan mengerahkan seluruh RT dan RW yang jumlahnya 14.381 orang yang tersebar di 31 Kecamatan.

“Mereka sudah dapat honor, jika tidak mau mendampingi petugas data, akan saya cabut honornya. Jika perlu akan kami buat aturannya,” tandasnya.

Hendy mengaku data hasil pendataan ini (PK 2021) juga dibutuhkan oleh Pemkab Jember, untuk mengetahui berapa jumlah riil masyarakat miskin, berapa jumlah riil pengangguran di Jember. Sehingga jika ada bantuan, bisa tersalurkan secara tepat sasaran.

“Program prioritas kami, tahun ini akan memperbaiki infra struktur jalan. Target kami tahun ini jalan sepanjang 1.000 km akan kita perbaiki, ini untuk mempermudah dan mempercepat akses perekonomian masyarakat,” pungkasnya. [efi]

Tags: