Turunkan Stunting, Pemkab Gresik Launching Kader Kesehatan Remaja

Wabup Gresik bersama sejumlah Pimpinan OPD tandatangani kesepakan bersama dukung gerakan stunting. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Untuk menurunkan angka stunting di Gresik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melauching kader kesehatan remaja. Launching digelar bertepatan Hari Remaja Nasional, bertempat di Ruang Mandala Bakti Praja Kantor Pemkab, Rabu (14/8).
Sebanyak 250 remaja telah dilaunching sebagai kader kesehatan oleh Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Mohammad Qosim mewakili Bupati Sambari Halim Radianto. Wabup Qosim mengajak para kader kesehatan remaja yang hadir pada kegiatan ini untuk menjadi motor penggerak perubahan.
”Perubahan yang saya maksud adalah perubahan ke arah yang baik, termasuk perubahan untuk mendukung gerakan masyarakat hidup sehat. Kini anda sebagai remaja sudah berada di jalan yang benar dalam menuntut ilmu. Tapi harus pula dibekali iman dan taqwa,” tutur Wabup Qosim.
Menurut Wabup Qosim, ada tiga hal yang harus dimiliki remaja. Yaitu penguatan karakter, kompetensi, dan kemampuan literasi (membaca). ”Anda adalah calon pemimpin. Pada masa yang akan datang, tentu yang akan anda pimpin adalah generasi mendatang yang tingkat kemampuan intelektual dan pengetahuannya tidak sama seperti sekarang ini. Jadi sangat tepat pada Hari Remaja International saat ini mengambil tema transforming education,” tandasnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Endang Puspitowati mengatakan, mestinya peringatan hari remaja se dunia ini diperingati pada 12 Agustus. Namun baru bisa dilaksanakan pada hari ini. Pada peringatan kali ini, katanya, Dinas Kesehatan Gresik mensosialisasikan Gerakan Minum Tablet Penambah Darah.
Menurut Dirut RSUD Ibnu Sina Gresik ini sengaja pihaknya merekomendasikan untuk memberikan pil penambah darah untuk remaja kerena berdasarkan skreening yang dilakukan.
”Skreening yang kami lakukan pada siswa SMP/MTs ada 27,83% kasus remaja putri yang anemia. Sedangkan pada siswa SMA/MA ada 40,95% remaja puteri yang anemia. Untuk pencegahan anemia itu kami meminta kepada para remaja khususnya remaja putri agar minum tablet tambah darah rutin seminggu sekali,” kata Endang.
Endang juga meminta kepada para kader kesehatan Remaja dan seluruh peserta remaja yang hadir pada kegiatan ini, agar mendukung gerakan Pemerintah Kabupaten Gresik untuk penurunan angka stunting, menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat kelahiran.
”Melalui konsumsi tablet tambah darah, kami bertekad untuk menurunkan angka stunting, menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat kelahiran. Kendati kini hanya 20 kematian dari 100 ribu kelahiran. Semua itu akibat anemia atau kekurangan darah,” kata Endang. [eri]

Tags: