Tutup Saluran Drainase,40 Bangli dan Pasar Tumpah Gresikan Dibongkar

19-bangli-dibongkar-geh-photo-3-e1468860748577(Pedagang Pertanyakan Solusi Pemindahan)
Surabaya, Bhirawa
Sekitar 40 bangunan dan pasar tumpah yang ada di Jalan Gresikan, Kecamatan Tambaksari akhirnya dibongkar paksa oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Senin (18/7) kemarin. Pembongkaran paksa dengan alat berat ini dikarenakan saluran air (drainase) tertutup bahkan sudah tidak ada aliran airnya yang menyebabkan banjir saat hujan turun.
Pembongkaran ini melibatkan tiga Kelurahan yang terbagi di wilayahnya masing-masing. Yakni, Kelurahan Pacar Keling, Kelurahan Ploso Bogen, dan Kelurahan Pacar Kembang.
Saat proses pembongkaran pun dikomandoi langsung oleh Kasatpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto. Selain itu, dilakukan Lurah dengan sosialisasi kepada pemilik bangunan agar membongkarnya sendiri sebelum dilakukan oleh Pemkot Surabaya.
Camat Tambaksari, Achmad Zaini mengatakan, pembongkaran ini untuk mengembalikan fungsi saluran yang selama ini menyebabkan banjir di wilayah Gersikan dan Ploso Bogen.
Zaini menjelaskan, keberadaan pedagang yang ada di sepanjang Jalan Gresikan ini sudah berdiri lama. Pasar liar ini dulunya adalah bekas penampungan sementara pasar Krampung yang dibuat oleh PD Pasar Surya untuk menampung pedagang pasar Krampung yang terbakar.
“Ada 40 bangunan yang kita bongkar termasuk bangli yang dijadikan untuk tidur. Karena selama ini banyak warga yang mengeluh akibat banjir,” kata Zaini kepada Bhirawa disela pembongkaran, kemarin.
Sementara, Lurah Ploso Bogen, Bambang Ponco mengatakan, telah memperingatkan hingga kali kedua kepada pemilik bangli maupun pedagang melalui Surat Edaran (SE). Selain itu, juga dilakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang dan pemilik bangli untuk membongkarnya sendiri.
Hal ini, menurutnya, beberapa hari kemarin sudah dilakukan pembongkaran sendiri dengan mengemasi lapak dagangannya.
“Bangli dan pedagang yang ada di Jalan Bronggalan juga mendapatkan sosialisasi untuk melakukan pembongkaran sendiri. Karena rata-rata bangunan berdiri di atas saluran,” kata Bambang Ponco.
Ia menjelaskan, pihaknya masih memberikan toleransi waktu pada pemilik bangunan yang ada di sepanjang Jalan Bronggalan. “Apalagi bangunan liar ini berada di belokan, ini sangat membahayakan pengguna jalan. Ini sangat rawan terjadi kecelakaan,” tegasnya.
Sementara, Koordinator pedagang yang mengatasnamakan Pasar Gotong Royong, Jumali mengatakan, seluruh pedagang sebelumnya sudah membongkar sendiri. Mengingat, pihaknya telah mendapatkan surat edaran dari Pemkot Surabaya untuk membersihkan bangunan demi kelancaran saluran.
“Tadi malem (kemarin, red) sudah kami bongkar sendiri. Karena ini instruksi dari Pemkot, ya kami patuhi,” katanya.
Namun, Jumali menyanyangkan akan pembongkaran ini lantaran belum ada solusi terkait pedagang akan berjualan dimana. “Belum tahu akan dipindah kemana, karena belum ada solusinya. Sampai sekarang pun belum ada rencana kami akan dipindah kemana, sementara masih disuruh libur,” tandasnya. (geh)

Tags: