Uang Peringatan 75 Kemerdekaan RI Tak Etis Dijual Belikan

Difi Ahmad Johansyah

Surabaya,Bhirawa
Penukaran uang pecahan Rp 75.000 yang dilaunching secara resmi oleh Pemerintah tepat pada 17 Agustus 2020 sekaligus memang untuk memperingati
Kemerdekaan 75 RI tersebut, penukarannya sudah dimulai pada 18 Agustus 2020. Sampai dengan 3 September 2020 Untuk mendapatkan uang edisi terbatas yang hanya dicetak sebanyak 75. juta tersebut, dilakukan dengan cara online pendaftarannya, dengan menunjukkan KTP . Satu KTP hanya akan mendapatkan satu lembar uang baru.

Kepala perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah saat acara virtual bersama para wartawan Surabaya, Malang, Kediri dan Jember Selasa (18/8) sore, menjelaskan, Untuk mendapaykam uang yang serba terbatas tersebut memang agak ketat hal ini supaya bisa dimakluminya” Selain masih dalam kondisi Covid-19 juga edisi cetak uang terbatas dan tidak akan ada percetakan ulang kembali, jadi sepanjang 75 tahun hanya sekali itu saja,” jelasknya.

Lebih jauh Difi yang didampingi oleh kepala perwakilan BI Malang Azka Subhan, Sofwan kepala perwakilan BI Kediri dan kepala perwakilan BI Jember Hestu Wibowo, serta dipandu oleh Ka Humas BI Jatim Shomita, bahwa untuk lebih mempermudah pelayanan BI Jatim telah bekerjasama dengan bank BRI, BNI, BCA. CMB dan bank Mandiri, kelima bank inilah yang akan menyalurkan uang baru tersebit kepada mereka yang membutuhkan.

Untuk menjaga keamanan yang bisa saja terjadi hal hal yang tidak diinginkan selama penukaran, BI Jatim akan terus melakukan pengawasan dan pengawalan untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir termasuk keamanan dari kondisi uang edisi khusus tersebit karena sudah dilakukan pengamanan yang canggih.

Hal yang ditekankan Difi justru terhadap masyarakat itu sendiri yakni, agar mereka tidak memperdagangkan uang edisi dan cetak khusus tersebut misalnya dengan menjual kembali dengan harga yang berlipat dari nilai tukar yang sebenarnya. Karena tujuan cetak uang baru edisi khusus itu tidak lain hanyalah untuk memperingati hari kemerdekaan RI” Makanya tidak etis dan tidak elok kalau dijual belikan,” papar Difi. Apa yang diungkapkan Difi tersebut sekaligus menjawab tudingan miring bahwa percetakan uang edisi khusus itu adalah karena resesi dan lain sebagainya.

Untuk menjaga agar masyarakat tetap sehat dan tetap berbahagia, BI Jatim tetap mengetrapkan protokol kesehatan misalnya jaga jarak, harus menggunakan masker serta cuci tangan dengan hand sanitizer dan disemprot menggunakan cairan disinfektan, bagi mereka yang lalai, misalnya tidak pakai masker maka BI Jatim akan meminta yang bersangkutan pakai masker terlebih dahulu.(ma)

Tags: