Kota Malang, Bhirawa
Kampung Konservasi air pertama di dunia, berada di Kampung Glintung Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing Kota Malang. Univeristas Brawijaya (UB) Malang menyiapkan tim ahli dalam rangka pembentukan kampung tersebut.
Kampung konservasi itu, berada kampung Glintung Go Green (3G) RW 23 Kelurahan Purwantoro, yang nantinya kampung yang pernah masuk dalam nominasi lima besar Guangzhou International Award for Urban Innovation tersebut akan dilaunching pada Juli 2017 mendatang.
Rektor UB Prof. Dr. M. Bisri, kepada sejumlah wartawan mengutarakan, saat ini inovasi menabung air dengan pembuatan biopori harus diperkuat dengan sumur injeksi menggunakan teknologi injection well.
Pihakya akan mempelajari kembali soal injection well, akan ada akademisi yang membantu melalui program doktor mengabdi. Ini sangat penting agar upaya menabung air ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga sumber air di Indonesia bahkan di dunia.
“Kita akan menugaskan dosen, untuk membantu pengembangan model menabung air ini. Meskipun kedengarannya, agak sulit di wujudkan tapi kita akan membuktikan bahwa menabung air itu berdampak positif,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua RW 23 Kelurahan Purwantoro, Bambang Irianto mengungkapkan, bersama Unversitas Brawijaya, ia merintis kampung 3G sejak tiga tahun terakhir.
“Kami sudah merintis dengan tim UB tiga tahun yang lalu, dan hasilnya sudah bisa kami rasakan, makanya upaya itu akan terus kita kembangkan, dari Kampung 3 G,”ujar Bambang Irianto.
Hasilnya, lanjut Bambang, melalui inovasi Gerakan Menabung Air (Water Banking Movement), kawasan Glintung yang dulunya dikenal sebagai kampung yang kumuh dan kerap banjir sekarang sudah berubah menjadi kampung yang hijau nan kreatif, yang menjadi perbincangan di dunia. Jika inovasi ini berhasil, Bambang Ir sapaan akrabnya, berharap nantinya bisa diterapkan di kampung-kampung lain di Kota Malang . Karena bagi warga ini adalah langkah untuk mencegah krisis air di masa mendatang. [mut]