Suyoto
Bojonegoro, Bhirawa
Nama Bojonegoro sudah banyak dikenal dunia luas terkait potensi alamnya, khususnya minyak dan gas bumi (migas). Agar kekayaan alam yang berada di perut bumi bisa dikelola maksimal, Pemkab Bojonegoro mewacanakan untuk mengubah Bagian Sumber Daya Alam (SDA) menjadi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perubahan itu kini masih dalam tahap pembahasan. Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur perubahan itu sedang dibuat.
“Saat ini tahapan perubahan Bagian Sumber Daya Alam menjadi Dinas ESDM sedang diproses. Secepatnya perubahan itu bisa terlaksana,” ujar Bupati Bojonegoro Suyoto akhir pekan lalu.
Ia mengatakan, dengan menjadi Dinas ESDM maka lingkup kewenangan yang nantinya diemban akan lebih besar. Sebab, ke depan untuk konsen wilayah pengembangan yang akan ditangani ada 6 blok wilayah kerja pertambangan. Sehingga dengan dibentuknya Dinas ESDM akan mempermudah dalam segala hal.
“Selain itu, kalau pergi kemanapun yang mewakili levelnya kepala dinas. Sebab, pertemuan itu level eselon itu menjadi perhatian,” imbuh pria asal Desa Bakung Kecamatan Kanor ini.
Sementara itu, dengan keberadaan Dinas ESDM ini nantinya juga tidak akan mengubah keberadaan tim optimalisasi konten lokal. Sebab, tim tersebut merupakan lintas sektoral dan keberadaannya akan tetap diperlukan untuk mengawal keterlibatan lokal dalam industrialisasi migas.
Saat ini, pihak Pemkab Bojonegoro tengah sibuk mempersiapkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang menjadi unsur tambahan dalam rencana perubahan tersebut. Sementara, untuk pejabat yang akan memegang kekuasaan di dinas baru ini nanti belum mencapai kesepakatan.
Untuk diketahui, wilayah Bojonegoro terdapat lapangan migas Sukowati yang dioperatori oleh Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ). Selain itu, lapangan migas Banyu Urip, Blok Cepu yang dioperatori oleh Mobil Cepu Limited (MCL) dan lapangan migas Tiung Biru yang dioperatori oleh Pertamina Energi dan Produksi (EP) Field Cepu. [bas]
