Ubaya Perlombakan Permainan Tradisonal

Para mahasiswa baru memainkan permainan tradisional, seperti Gobak Sodor, Dakon dan paku botol di gedung HI Universitas Surabaya, Jumat (12/8).

Surabaya, Bhirawa
Ada berbagai cara melestarikan budaya bangsa. Mulai dari pengenalan ‘kembali’ hingga membuat sebuah komunitas dengan mengusung budaya tradisional. Inipun juga dilakukan Universitas Surabaya (Ubaya) yang mengikutsertakan permainan tradisional dalam piala Rektor sebagai upaya pelestarian budaya. Untuk pertama kalinya, permainan seperti gobak sodor, dakon, kelereng, paku botol diikuti oleh para mahasiswa dalam kegiatan tahunan piala Rektor Ubaya.
Manajer Aktifitas dan Kesejahteraan Mahasiswa Ubaya, Ridho Islamie mengungkapkan sebayak 2300 mahasiswa baru akan mengikuti piala Rektor. Para mahasiswa akan mengikuti lomba pada bidang olahraga, penalaran, seni dan tradisional game. Untuk tradisional game sendiri, selain sebagai bentuk pelestarian juga merupaman wadah bagi mahasiswa yang tidak memiliki kelebihan di tiga bidang lainnya.
“Tradisional game ini bisa jadi alternatif untuk mahasiswa yang tidak bisa mengikuti lomba olahraga, penalaran dan seni. Jadi semua mahasiswa wajib ikut,” ungkap dia.
Dalam satu permainan dan pertandingan ada sembilan softskill yang ditetapkan oleh kampus. Diantaranya Komunikasi, management diri, belajar sepanjang hayat dan kerjasama. Ini yang melekat pada tradisional game.
“Kedepan, Direktorat Pengembangan Kemahasiswaan ingin mengadakan festival permainan. Ini akan menjadi salah satu ajang tahunan, di mana para mahasiswa maupun masyarakat umum bisa bernostalgia dengan budaya permainan yang pernah digandrungi anak-anak Indonesia waktu itu,” papar dia. Ppenggunaan tradisional game juga sebagai langkah mengurangi penggunaan gadget yang berlebih.
Salah satu mahasiswa baru Ubaya, Vincentius Yoga Giantoro Putra mengungkapkan permainan gobak sodor masih menjadi favoritnya untuk tradisional game. Permainan ini dinilai lebih seru di banding permainan gadget. Di mana para pemain bisa bermain taktik dan bisa bergerak hingga seluruh tubuh.
“Terakhir main gobak sodor SMA. Tapi itupun cuma sekali. Paling sering ya SD dan SMP,” ujar mahasiswa Management Fakultas Bisnis Ekonomi. [ina]

Tags: