Ubaya Terapkan Hybrid Learning untuk Pendidikan Profesi Kedokteran

Ubaya terapkan metode hybrid learning untuk pendidikan profesi.

Surabaya, Bhirawa
Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) terapkan metode hybrid learning untuk pendidikan tahap profesi di masa pandemi. Metode gabungan antara kegiatan belajar mengajar secara Luring dan Daring ini diterapkan guna mengoptimalkan pembelajaran dokter muda, dalam kegiatan pelayanan kesehatan dan aktivitas pelayanan klinis di RS maupun masyarakat di masa pandemi.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya, dr Irwin MEpid MMed Ed, ada bebeberapa tahap dan jenjang pendidikan yang perlu dijalani mahasiswa untuk mencapai gelar profesi. Namun, merebaknya wabah Covid 19 membuat aktivitas pendidikan tahap profesi perlu dilakukan penyesuaian agar kompetensi kurikulum pendidikan kedokteran tetap bisa diperoleh mahasiswa. Sementara proses pembelajaran pendidikan tahap profesi sudah berjalan sejak 4 Januari 2021.
“Karena ini masih ada wabah Covid 19, jadi mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti tes PCR (Polymerase Chain Reaction) terlebih dahulu. Untuk biaya tes PCR dan karantina, kami telah menjalin kerjasama dengan RSUD Ibnu Sina, Gresik sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama,” ujar dia, Selasa (2/1).
Dr Irwin menjelaskan, sebelum masuk pendidikan profesi kedokteran, Fakultas Ubaya menyiapkan beberapa hal bagi mahasiswa. Pertama, memberikan Alat Pelindung Diri (APD) sekaligus wawasan kepada mahasiswa mengenai alat atau benda yang termasuk dalam personal needs atau kebutuhan masing – masing individu sebagai dokter.
“Kita tahu pendidikan kedokteran pada tahap profesi harus membawa mahasiswa ke lingkungan pelayanan kesehatan RS atau Puskesmas. Tapi karena saat ini kondisinya berbeda, kami telah mendesain sedemikian rupa agar kompetensi kurikulum tetap diperoleh,” jelas dia.
Tak hanya itu, waktu pembelajaran dokter muda ketika bertugas selama di RS dan masyarakat juga disesuaikan dan dibatasi. Selain menyesuaikan waktu pembelajaran, Fakultas Kedokteran Ubaya juga mengubah proses pembelajaran dengan menggunakan metode hybrid learning.
“Pembelajaran Luring dilakukan di RS. Setelah mereka menyelesaikan tugasnya bertemu dengan pasien (bukan pasien Covid 19), mereka akan menemui dosen pembimbing yang bertugas sebagai dokter di RS tersebut untuk melakukan bimbingan atau laporan. Kegiatan ini dilakukan setiap Hari Senin sampai Kamis. Sedangkan pembelajaran secara daring atau online dapat dilakukan dari rumah masing – masing setiap Jumat dan Sabtu, jelas dr Irwin.
dr Irwin juga menilai pandemi Covid 19 sebagai kesempatan emas bagi dokter muda untuk belajar banyak hal, mengenai pentingnya penanganan masalah kesehatan yang dapat berimbas ke berbagai sektor bidang. Di mana dokter muda bisa belajar multi disiplin ilmu dari penanganan kasus Covid 19.
Dekan sekaligus Ketua Laboratorium Pendidikan Kedokteran dan Bioetika Ubaya pendidikan profesi wajib dijalani mahasiswa jika ingin menjadi dokter dan memiliki izin praktik. Pendidikan kedokteran ini menggabungkan pendidikan akademik dan profesi.
Ia contoh seperti mahasiswa Fakultas Kedokteran Ubaya yang harus menempuh pendidikan tahap akademik selama delapan semester atau empat tahun. Kemudian dilanjutkan masuk ke tahap berikutnya yaitu pendidikan tahap profesi selama empat semester atau dua tahun.
“Tahap pertama yaitu pendidikan tahap akademik, mahasiswa diberi bekal berupa wawasan atau pengetahuan terkait dunia medis. Setelah lulus dari tahap ini, mahasiswa akan memperoleh gelar sebagai Sarjana Kedokteran (SKed). Selanjutnya masuk ke tahap kedua yaitu pendidikan tahap profesi yang kental dengan aktivitas – aktivitas di RS dan masyarakat dalam bentuk belajar sambil bekerja. Biasanya kita menyebut mereka dokter muda,” paparnya
Ia juga menambahkan, mahasiswa harus terlibat langsung dalam kegiatan pelayanan kesehatan dan aktivitas pelayanan klinis di RS maupun komunitas. Hal ini bertujuan agar dokter muda lebih memahami SOP (Standard Operating Procedure) dan kegiatan yang lazim dilakukan di rumah sakit.
dr Irwin memberikan pesan kepada mahasiswa yang kini sedang menjalani pendidikan kedokteran profesi di Ubaya maupun tempat lain, agar untuk selalu semangat dan memperbanyak pengalaman belajar di masa sekarang. Sebab ini kesempatan yang baik untuk melakukan kolaborasi, inovasi, dan tentu harus kreatif sehingga kebutuhan pembelajaran bisa terpenuhi.
“Betul jika saat ini kita mempunyai banyak keterbatasan. Tetapi keterbatasan itu bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan apa – apa. Meskipun dididik di masa Covid 19, tentu tidak akan kalah dengan dokter yang dihasilkan diluar masa pandemi,” pungkasnya. [ina]

Tags: