Ubur-ubur Ancam Pengunjung Wisata Pantai Kabupaten Malang

Pantai Balekambang di Desa Srigonco, Kec Bantur, Kab Malang menjadi ancaman munculnya hewan laut ubur-ubur

Kab Malang, Bhirawa
Memasuki musim kemarau seperti sekarang ini, membuat pengelola wisata pantai Kabupaten Malang yakni Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa mengimbau para wisatawan pantai agar ekstra hati-hati ketika mandi di laut. Sebab, pada musim kemarau air laut menjadi dingin, sehingga memunculkan biota laut yaitu ubur-ubur muncul kepermukaan. Sengatan ubur-ubur akan mengeluarkan racun ketika menyengat tubuh manusia.
Menurut Direktur Utama (Dirut) PD Jaya Yasa Kabupaten Malang Ahmad Faiz Wildan, Rabu (20/6), kepada wartawan, pada musim kemarau selalu terjadi kemunculan ubur-ubur di tepi pantai. Sehingga dirinya sebagai pengelola wisata pantai selalu memberikan imbauan kepada para pengunjung pantai agar berhati-hati jika mandi di laut. “Karena sengatn ubur-ubur akan menyebabkan nyeri, tanda merah, dan akan juga menyebabkan iritasi pada kulit,” terangnya.
Bahkan, lanjut dia, sengatan ubur-ubur juga menyebabkan sakit pada seluruh bagian tubuh secara sistemik. Dan sengatan ubur-ubur tersebut bisa saja mengancam nyawa seseorang, jika tidak segera diobati. Karena berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, biasanya hewan tersebut akan nampak di pantai yang ada di Kabupaten Malang.
Pihaknya selalu mengimbau kepada para wisatawan khususnya pengunjung Pantai Wisata Balekambang dan Ngeliyep agar berhati hati, dan jangan pernah mencoba menyentuh hewan yang nampak tidak berbahaya, tapi jika menyengat akan menyebabkan nyeri.
“Meski adanya kemunculan ubur-ubur dipermukaan laut, namun para pengunjung wisata pantai tidak perlu takut untuk datang ke pantai. Dan jika tersengat jangan panik, segera meminta pengobatan ke Posko Kesehatan yang ada di pantai, karena paramedis siap untuk memberi pertolongan,” ujar Wildan.
Secara terpisah, Sekretaris PMI Kabupaten Malang Aprillijanto juga menjelaskan, bahwa dalam musim kemarau air laut menjadi dingin, sehinga hewan laut yang juga dikenal dengan jelly fish akan naik ke permukaan. Hewan laut lunak ini dalam sengatannya akan menyuntikan bisa melalui tentakelnya bila tersentuh atau terinjak. Sehingga yang perlu diwaspadai adalah sengatan ubur-ubur yang bisa menimbulkan efek mual, muntah, pusing dan sesak nafas, dan dalam kondisi tertentu korban yang tersengat bisa pingsan.
“Dan jika pengunjung wisata pantai tersengat ubur-ubur, segera mendatangi Posko Kesehatan yang ada di area wisata pantai. Dengan segera dilakukan pengobatan, maka hal itu akan mengurangi rasa nyeri. Karena paramedis akan memberikan obat anti nyeri dan antibiotik,” paparnya.
Namun, kata Aprillijanto, jika dalam keadaan darurat, untuk meredakan efek sengatan ubur-ubur bisa menggunakan perasan air tembakau yang dikompreskan pada luka sengatan, karena air tembakau tersebut akan mengurangi nyeri. Selain air tembakau, orang yang terkena sengatan ubur-ubur juga bisa menggunakan air garam hangat. Karena air garam hangat bisa merespon atau tindakan agar mengurangi rasa nyeri pada luka sengatan ubur-ubur.
“Luka akibat senagatan hewan laut tersebut jangan digaruk dengan tangan. Sebab kemungkinan masih ada tentakel yang menempel pada kulit. Karena menggaruk atau menyentuhnya hanya akan membuat sengatan akan lebih banyak. Dan tetaplah diam atau tidak banyak gerak ketika melepaskan tentakelnya,” tandasnya. [cyn]

Tags: