Ucapan Sekda DKI Jakarta “Banjir Ini Kita Nikmati Saja” Sangat Tak Ber-Empati

Jakarta, Bhirawa.
Anggota Komisi V DPR RI dari Partai Demokrat, Erwan, menyesalkan ucapan Sekda DKI Jakarta, yang berkata “Banjir ini, kita nikmati saja”. Menurut Erwan, apa yang diucapkan pejabat level Sekda, seperti ini sangat tidak terpuji dan sungguh tidak ber-empati terhadap korban banjir.
“Ini kok pejabat pemerintah lebih pasrah di banding para korban banjir. Pejabat macam ini, yang ngomong seperti itu, layak mundur saja,” ucap sebel Irwan dalam dialektika demokrasi dengan tema “Banjir, Bencana atau Ketidak pahaman ?”, Kamis sore (27/2). Nara sumber lain, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie (Nasdem) dan anggota Komisi V DPR RI Subur Nababan(PDIP). 
Erwan lebih jauh, juga kesal pada 3 Gubernur yang tidak mau hadir dalam raker dengan Komisi V, untuk mencari solusi penanganan dan penanggulangan banjir Jabodetabek. Sehingga kehadiran Menteri PUPR Basuki Hadimulyono dalam raker, menjadi kurang berarti. Padahal, jika ke 3 Gubernur yakni DKI, Banten, Jabar, hadir, paling tidak masalah anggaran dari pemerintah pusat bisa diselesai kan. 
“Bila ke 3 Gubernur hadir dalam Raker yang dihadiri Menteri PUPR,  dan Komisi V yang mendapat amanah rakyat  untuk menyetujui anggaran. Maka perencanaan pemerintah pusat yang menjadi kendala di daerah, bisa kemudian diketahui oleh Pemda. Begitu pula Pemda, apa masalahnya dalam menangani banjir, bisa di support oleh pemerintah pusat. Karena masalah banjir adalah masalah kita semua, apalagi Jakarta adalah ibu kota negara,” kilah Erwan menyesali sikap 3 Gubernur.
Subur Nababan menyatakan, banjir itu bukan hal yang tidak terduga (force majeur), banjir itu bisa di predikat, bisa di-eliminasi, bisa dikurangi dampak dampaknya. Tidak ada gunanya berdebat saling menyalahkan, saling membully. Kita harus berbicara ter-integrasi, tidak bisa ngomong sepotong-sepotong. Tidak bisa pemerintah pusat membuat kebijakan sendiri, lalu provinsi dan kabupaten/kota juga membuat sendiri-sendiri.
“Saya minta teman teman pers untuk men dorong setiap pengambil keputusan untuk berhenti membangun opini-opini tersendiri. Mari kita duduk bersama, pemerintah pusat dengan Pemda Pemda yang jadi penyangga ibu kota Jakarta. kita harus berbicara ter-integrasi, tidak bisa sepotong-sepotong. Kabupaten membuat kebijakan sendiri, Provinsi membuat kebijakan sendiri, lalu pusat juga membuat kebijakan sendiri. Tetapi marilah kita duduk bersama mencari solusi bagaimana cara mengatasi banjir,” ajak Subur Nababan.
Syarief Abdullah sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR, tetap berkeinginan “menduduk kan satu meja” semua pejabat yang terkait banjir di Jabodetabek. Yang jadi persoalan adalah terkait dengan bagaimana untuk mempercepat air banjir itu supaya bisa ke muara. Raker dengan Komisi V dengan pemerintah dan Gubernur Jabar, Banten dan DKI, dimaksudkan agar ada persepsi yang sama antara pusat dengan ke 3 Pemda tersebut.
“Contoh, di DKI ada beberapa masalah terkait pembebasan lahan. Hal yang sama juga ada di Jabar dan Banten. Inilah hal yang kita ingin samaan persepsi, dalam raker, agar apa yang dilaksanakan Menteri PU sama dengan yang dilaksanakan Pemda DKI, Banten, Jabar,” tutur Syarief Albullah. [Ira]

Tags: