Uji Klinis Vaksin Covid-19 Bagi Anak Tunjukkan Hasil Aman Dan Efektif

Uji coba pembelajaran tatap muka di kab Probolinggo lancar.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dilaksanakan sebelum Juli 2021 membuat beberapa kekhawatiran dari wali siswa. Apakah anak-anak aman untuk bersekolah? Mereka berharap vaksin untuk anak usia sekolah sudah ada.

“Selain untuk kesehatan anak, vaksinasi diharapkan juga dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran tatap muka,” kata Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica, Senin (5/4)

Menurut Dewi, beberapa uji klinis vaksin anak sedang dilaksanakan dan sudah ada uji klinis yang menunjukkan hasil yang aman dan efektif. Vaksin Covid-19 pada anak sangat penting karena dari bukti penelitian terbaru menyatakan bahwa 1 dari 3 anak dengan Covid-19 yang dirawat inap berisiko masuk ICU.

“Disamping itu, risiko Multisystem Inflammatory Syndrome (MIS-C) akibat Covid-19 pada anak. Apalagi sejak akhir tahun 2020, terdapat peningkatan kasus Covid-19 dikelompok usia 2-10 tahun dan 10-16 tahun, bahkan melebihi kelompok usia lain,” jelasnya.

Dewi menerangkan adanya press release dari Pfizer, yang menyatakan bahwa vaksin Pfizer terbukti efektif dan aman untuk remaja usia 12-15 tahun. Dengan Efikasi 100% dan hingga saat ini belum ada masalah keamanan dan efek samping serius dari vaksin Pfizer. “Kadar antibodi yang terbentuk tidak berbeda dengan dewasa muda yang mendapatkan vaksin,” terangnya.

Lebih lanjut Dewi menjelaskan beberapa produsen vaksin Covid-19 lain seperti Sinovac, AstraZeneca, Moderna serta Novavax juga sedang melakukan uji klinis terhadap anak-anak tetapi belum ada data detail atau bukti efikasi pada anak yang dipublikasikan.

“Sembari menunggu vaksin anak masuk ke Indonesia, yuk terus berikan edukasi kepada anak-anak untuk selalu melakukan protokol kesehatan sehingga saat masuk sekolah mereka sudah terbiasa dengan kebiasaan baru di sekolah,” tegasnya.

Dewi menambahkan semua guru dan tenaga pendidik harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Harapannya hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas yang sudah dilakukan di beberapa sekolah di Kabupaten Probolinggo berjalan sesuai ketentuan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa tidak hanya tersedianya sarana prasarana (sarpras) kesehatan, tetapi juga pemenuhan daftar periksa dan adanya SOP penanganan kasus Covid-19 di sekolah.

“Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo juga harus melakukan pengawasan dan rutin melakukan testing, sehingga semangatnya tidak hanya memberikan pendidikan yang optimal tapi juga mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan,” tuturnya.

Saat ini di Kabupaten Probolinggo orang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19) sebanyak 3.162 kasus dengan keterangan 5 kasus aktif yang masih dirawat dan menjalani isolasi, 2.969 kasus sembuh dan 188 kasus meninggal dunia.

Jumlah perkembangan konfirmasi aktif per kecamatan di Kabupaten Probolinggo diantaranya Kecamatan Kraksaan sebanyak 2 kasus, Kecamatan Dringu sebanyak 1 kasus, Kecamatan Besuk sebanyak 1 kasus dan Kecamatan Wonomerto sebanyak 1 kasus.

“Kasus pasien yang masih menjalani perawatan dan isolasi tersebar di 4 kecamatan, sehingga sudah ada 20 kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang sudah tidak ada kasus Covid-19 dan masuk zona hijau meliputi Kecamatan Paiton, Pajarakan, Leces, Sumberasih, Gending, Kotaanyar, Maron, Tongas, Krejengan, Pakuniran, Banyuanyar, Gading, Tegalsiwalan, Bantaran, Tiris, Krucil, Sukapura, Lumbang, Kuripan dan Sumber,” kataDewi.

Total pasien sembuh dari Covid-19 hingga 04 April 2021 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo bertambah sebanyak 1 kasus sehingga total kesembuhannya secara kumulatif mencapai 2.969 kasus dari total kasus 3.162 kasus. “Penyumbang kesembuhan harian ini berada di Kecamatan Kotaanyar sebanyak 1 kasus. Dengan demikian, total kesembuhan di Kecamatan Kotaanyar mencapai 118 kasus dari total 121 kasus,” jelasnya.

Dari sisi penambahan kasus harian positif baru, hari ini tidak ada penambahan kasus baru di Kabupaten Probolinggo dan jumlahnya secara kumulatifnya menjadi 3.162 kasus. “Sementara untuk kasus kematian per hari ini tidak ada penambahan kasus dan secara kumulatif jumlahnya mencapai 188 kasus. Jumlah kasus kematian tertinggi hingga hari ini berada di Kecamatan Dringu sebanyak 32 kasus,” tegasnya.

“Sedangkan untuk jumlah kasus suspect (ODP dan PDP masih dirawat) di Kabupaten Probolinggo hingga hari ini sudah mencapai 11 kasus, kasus probable (menunggu hasil swab) sebanyak 17 kasus dan kasus discarded (sembuh dari kasus suspect) sebanyak 694 kasus,” tambahnya.(Wap)

Tags: