Uji Kompetensi Seribu Mahasiswa untuk 14 Skema Keahlian

Surabaya, Bhirawa
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) memberikan kuota uji kompetensi bagi seribu mahasiswa pada Lembaga Serifikasi Profesi (LSP) P-1 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Para mahasiswa pun mendapat kesempatan untuk mengikuti program ini secara gratis sesuai 14 skema keahlian yang diujikan.
Ketua LSP P-1 Untag Sumiati mengatakan, kampusnya sudah mewajibkan mahasiswa yang akan lulus untuk mengantongi sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat ini untuk menunjang para lulusan dalam proses pencarian kerja. “Sekarang ini untuk rekrutmen karyawan baru, perusahaan tidak hanya tanya ijazah tapi juga kompeten di bidang apa,” katanya saat ditemui di gedung Student and Entrepreneurship, Selasa (22/5).
Dia menjelaskan, Untag menerima kuota uji kompetensi dari BNSP sebanyak 1.000 mahasiswa. Mahasiswa minimal semester empat dapat mendataftar. “Baru dibuka dua hari sudah penuh. Sebanyak 900 mahasiswa dinyatakan telah memenuhi syarat,” ujarnya. Batas akhir proses verifikasi dilakukan sampai Rabu (23/5). Sebab, mulai Sabtu (26/5) sampai Minggu (27/5) ujian akan dimulai.
Sumiati mengungkapkan, proses pendaftaran uji kompetensi dilakukan secara online. Setelah itu dilanjutkan verifikasi berkas dengan datang langsung. Calon peserta diminta membawa kartu mahasiswa, KHS, serta sertifikat pendukung yang sesuai dengan skema ujian. “Kami sebenarnya punya 22 skema, tapi untuk ujian gratis ini hanya pakai 14 skema,” terangnya.
14 skema yang diujikan untuk 14 jurusan di Untag antara lain, skema pelaksanaan prosedur audit teknologi informasi pada jurusan Teknik Informatika dengan kuota 20 mahasiswa, selanjutnya skema perancangan industri manufaktur jurusan Teknik Industri dengan kuota 60 mahasiswa.
Skema berikutnya ahli perencana tata bangunan dan lingkungan pada jurusan Teknik Arsitektur dengan kuota 60, penggambaran 3D dengan sistem CAD jurusan Teknik Mesin dengan kuota 20, perancangan instalasi listrik tenaga rendah pada jurusan Teknik Elektro dengan kuota 60, skema penyiar televisi jurusan Ilmu Komunikasi dengan kuota 80 mahasiswa, skema perencanaan usaha pada jurusan Manajemen dengan kuota 280, dan skema-skema lainnya.
Sumiati menyatakan, untuk ukuran LSP di perguruan tinggi kuota 1.000 itu cukup tinggi dan belum ada yang di atas angka tersebut. Dengan demikian, bisa membantu mahasiswa yang seharusnya membayar Rp250 ribu menjadi gratis. Dan juga dosen yang menjadi asesor mendapat kesempatan untuk menguji. Dosen Untag yang menjadi asesor sebanyak 125 orang.
“Di dalam uji kompetensi itu tidak seperti ujian semesteran yang mana ketika tidak lulus harus mengulang total. Misalnya dalam satu skema uji kompetensi ada enam unit, yang empat unit sudah kompeten sementara yang dua unit belum, maka yang perlu diulang hanya dua unit tersebut,” terangnya. Yang jelas, lanjut dia, uji komptensi bukan hanya tulis, ada ujian secara lisan dan praktik. “Yang namanya kompeten itu bukan hanya knowledge, tapi juga skill dan attitude,” pungkasnya. [tam]

Tags: