Ujian Paket Gelombang Dua Diikuti 16.381 WB

Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket BDindik Jatim, Bhirawa
Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B dan C kembali akan digelar Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Pada Gelombang kedua ini, sebanyak 16.381 Warga Belajar (WB) telah terdaftar sebagai Daftar Nominasi Tetap (DNT) ujian paket B dan C.
Kasi Pendidikan Kemasyarakatan (Dikmas) Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Dindik Jatim Ninik Astuti mengatakan, ujian paket gelombang kedua ini digelar untuk menampung para peserta yang gagal pada gelombang satu lalu. Selain itu, para peserta Ujian Nasional (UN) formal yang gagal juga dapat mengikuti gelombang dua ini.
“Ini adalah kesempatan kedua bagi yang pada saat ujian lalu gagal alias tidak lulus. Selain yang gagal, peserta dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) juga terdaftar,” kata Ninik saat dihubungi, Rabu (23/7).
Dari daftar peserta yang ada, secara rinci terbagi peserta ujian paket B atau setara SMP sebanyak 4.579 WB dari 30 kabupaten/kota. Sedangkan untuk paket C diikuti oleh 11.802 WB dari 33 kabupaten/kota. Untuk Kota Surabaya, peserta Paket B diikuti oleh 521 WB dan paket C 1.730 WB. Adapun jadwal pelaksanaannya, ujian paket gelombang dua ini akan digelar pada 19 Agustus mendatang.
“Jadi setelah lebaran masih ada kesempatan untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian,” kata dia.
Ninik mengakui, dalam pelaksanaanya tidak semua daerah ikut berpartisipasi pada gelombang kedua ini.  Dia mengklaim hal tersebut justru positif. Sebab, semakin sedikit peserta ujian paket membuktikan angka partisipasi pendidikan formal semakin meningkat. Selain itu, jumlah ketidaklulusan di jenjang formal juga semakin sedikit.
“Ini juga membuktikan bahwa target wajib belajar 12 tahun, mulai SD hingga SMA derajat semakin merata,” kata dia.
Sementara itu, Kabid PNFI Dindik Jatim Nasor sebelumnya telah mengatakan, peserta yang bisa mengikuti ujian paket adalah WB dari lembaga PKBM dan pindah status dari formal ke non formal. Terkait hal ini, dia memastikan bahwa siswa SMA Jayasakti, Surabaya tidak akan dapat mengikuti ujian paket sebelum mendaftarkan diri ke PKBM.
“Kalau pindah status dari formal ke non formal itu syaratnya sudah pernah ikut Ujian Nasional (UN) atau mendaftarkan diri ke PKBM,” kata dia.
Pada gelombang kedua ini, SMA Jayasakti dipastikan tidak bisa mengikuti gelombang dua. Sebab, pendaftaran untuk masuk DNT telah ditutup sejak sepekan lalu. “Sudah terlambat kalau mendaftar sekarang,” pungkas dia. [tam]

Tags: