Ujian Sekolah Terancam Digelar Tanpa POS

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Dindik Surabaya, Bhirawa
Tidak hanya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang masih berharap-harap cemas menunggu terbitnya Prosedur Operasional Standar (POS). Ujian sekolah (Usek) lebih mencemaskan lagi karena akan digelar sebelum UN berlangsung.
Jika POS UN ini tak kunjung diturunkan, Usek yang seharusnya digelar sekolah pada Maret mendatang terancam tanpa POS. Seperti yang sudah menjadi ketetapan Surabaya, pada 2 Maret mendatang, ada atau tidak ada POS Usek akan tetap dilangsungkan.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan mengatakan, sebenarnya baik siswa maupun sekolah sudah siap melaksanakan Usek dan UN. Bahkan seluruh materi Usek, sudah selesai dibuat. Try out juga sudah sering dilakukan. “Kita sudah bisa tancap gas,” ungkap Ikhsan, Rabu (25/2).
Sayang, kesiapan tersebut tidak diikuti oleh kesigapan pusat untuk mempersiapkan Usek dan UN.  Sampai saat ini, POS UN yang juga menjadi panduan Usek belum turun. Padahal, Usek ini jadi acuan sekolah untuk menentukan siswanya lulus atau tidak.
Kabid Pendidikan dan Menengah Dindik Surabaya Sudarminto menambahkan, Usek akan tetap digelar meski POS belum turun. Hal ini diyakininya tidak akan menabrak aturan. Sebab, sejumlah aturan  bisa dijadikan dasar. Di antaranya PP Nomor 19/2005 Bab X tentang Standar Penilaian Pendidikan. Pada pasal 72 juga disebutkan kriteria kelulusan peserta didik. Di antaranya ialah lulus Usek/ ujian madrasah dan lulus UN. “Bisa jadi POS tidak segera turun karena pusat masih ingin menghapus poin tentang lulus UN,” kata Darminto.
Tahun lalu, persentase kelulusan dihitung dari 40 persen Usek dan 60 persen UN. Untuk 40 persen hasil kelulusan dari Usek itupun dibagi lagi. Yakni 20 persen Usek dan 20 persen hasil rapor siswa. “Kita tidak tahu persentase sekarang. Yang penting kita akan melaksanakan Usek dan UN,” ungkapnya.
Selain PP Nomor 19 Tahun 2005, Usek juga dilakukan mengacu Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian. Dalam aturan tersebut, Usek dilaksanakan dengan langkah-langkah menyusun kisi-kisi ujian, mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian dan mengolah kelulusan peserta didik melalui Usek.
“Kita bukan mengabaikan POS. Kita tetap menunggu, tapi sekarang kita juga persiapan. Sebab POS tidak hanya telat, tapi sangat telat,” tutur mantan Kepala SMAN 16 ini.
Pelaksanaan Usek ini juga digelar setelah melalui kajian dengan provinsi. Sesuai jadwal, 16 Maret mendatang hasil Usek harus diserahkan ke provinsi. Sehingga, Dindik Surabaya harus menggelar Usek lebih awal. “Kita sudah menghitung, 2 Maret itu waktu yang pas,” pungkas dia.
Tahun ini, siswa SMAN/SMKN dan SMAS/SMKS di Surabaya yang akan ikut Usek terdiri dari SMAN sebanyak 22.433 siswa dan SMKN sebanyak 20.429 siswa. Sedangkan, ada 31.134 siswa SMAN swasta dan 35.654 siswa SMK swasta. [tam]

Tags: