Ujicoba U-19 Memuaskan

Timnas-Fokus-Piala-AFF-2014_duniasoccer535x416Timnas Under-19, sudah kembali masuk base camp setelah melakoni ujicoba di pulau Jawa. Hasil tur 10 kali pertandingan ujicoba timnas Garuda Jaya (U-19) cukup memuaskan, walau masih harus diperbaiki dalam hal perebutan bola di udara. Adu akurasi sundulan kepala pemain tengah maupun lini depan masih sering kalah. Namun penggunaan kaki kanan maupun kiri oleh penyerang “mesin gol” sudah cukup akurat.
Penampilan timnas U-19, kini bukan sekadar ujicoba melainkan penglipur lara ke-prestasi-an sepakbola dalam negeri. Terbukti, setelah menjalani sembilan laga, masih ada permintaan tambahan tanding, yang semula tidak dijadwalkan. Yakni melawan Persewangi, di stadion Diponegoro, Banyuwangi. Ini untuk mengakomodir penggila bola di kawasan tapal kuda Jawa Timur. Terutama terhadap penampilan Evan Dimas.
Penonton yang meluberi stadion menyalakan kembang api (sambil tepuk tangan menyebut nama Evan Dimas), karena sang kapten tidak diturunkan. Pelatih Indra Sjafri terpaksa memainkan Evan Dimas yang setia menunggu di bangku cadangan. Pertandingan berakhir 1-0 untuk timnas. Yang lebih membanggakan, ketahanan (vitalitas) fisik nampak tetap bertahan selama lebih dari 2×45 menit pertandingan.
Andai dilakukan scoring, potret hasil ujicoba timnas memperoleh 24 poin, dari 7 kali menang dan tiga kali seri. Belum pernah kalah sekalipun. Hasil imbang melawan tim yunior di tiga pertandingan juga tidak merisaukan benar. Sebab ujicoba sebenarnya bukan sekadar mencari kemenangan. Melainkan lebih sebagai menambah jam “terbang.” Pengalaman banyaknya bertanding sangat penting untuk menghindari demam lapangan.
Pada 10 pertandingan uji coba yang cukup kerap, Evan Dimas dkk membukukan tiga kali seri. Yakni dimulai saat melawan PSIS Semarang, 14 Februari lalu, dengan skor 1-1. Tiga hari kemudian, pertandingan timnas kembali berakhir imbang 1-1 melawan Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini,  Jepara. Hasil imbang terakhir, Garuda Jaya ditahan imbang 1-1 oleh Pra-PON Jatim di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat malam, 21 Februari 2014.
Meski imbang, timnas U-19 patut dibanggakan, karena masih membuat gol. Totalnya telah 18 gol dicetak pada 10 pertandingan. Atau hampir rata-rata 2 gol pada tiap pertandingan.  Timnas nampak kurang agresif manakala pelatih Indra Sjafri menurunkan skuad lapis kedua. Seperti pada pertandingan melawan Persikoba Kota Batu di stadion Brantas (akhir Pebruari lalu).
Sejak dikalahkan Vietnam 1-2 di babak penyisihan grup Piala AFF 2013 pada 14 September 2013, sejauh ini timnas U-19 belum terkalahkan. Bahkan terakhir, memetik kemenangan besar dengan skor 4-2 saat menghadapi Persebaya yunior (U-21). Yang mem-bangga-kan timnas U-19 kini menjadi pengungkit ekonomi kreatif. Stadion selalu penuh.
Tetapi terdapat tren baru yang mesti diwaspadai, karena bisa mempengaruhi dukungan publik. Yakni, penyusupan altar politik praktis yang disengaja (atau seolah-olah tidak disengaja). Juga dengan berbagai alasan pembenar lainnya. Hal itu sudah terjadi, awalnya pada pertandingan timnas melawan PSIS Semarang (14 Pebruari) di stadion Jatidiri, Semarang. Tidak tanggung-tanggung, terdapat foto caleg parpol. Insiden itu sudah diusut  Badan Pengawas Pemilu Jateng.
Begitu pula pada pertandingan melawan Persikoba, perhatian penonton di stadion Brantas, Malang, terpecah oleh hadirnya caleg. Secara individual, personel timnas juga bisa menjadi obyek politik. Misalnya diterima oleh Kepala daerah yang bakal nyalon lagi pada pilkada tahun 2015. Dulu hal yang sama pernah ditolak oleh Diego Maradona yang tak ingin dilibatkan dalam altar politik. Maradona membatalkan kunjungan ke satu daerah yang telah dijadwalkan.
Sepakbola prestasi, amatir maupun profesional (dan cabor lain), seharusnya dipisahkan dari kepentingan politik parsial. Lebih lagi, prestasi timnas seyogianya “diharamkan” untuk parpol tertentu. Timnas, wajib menjadi milik nasional.  000

Rate this article!
Ujicoba U-19 Memuaskan,5 / 5 ( 1votes )
Tags: