Ukuran Stand Sempit Dikeluhkan Pedagang Kabupaten Gresik

Bupati Gresik saat survei Pasar Baru Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Upaya Pemkab Gresik membangun Pasar Baru yang sebelumnya mengalami kebakaran pada akhir tahun 2016 lalu, ternyata tak sesuai dengan harapan para pedagang. Pasalnya, stand yang disediakan cukup sempit, karena hanya berukuran 1,5 meter. Parahnya lagi, stand sesempit itu dijual dengan harga selangit, yakni Rp100 juta.
Tak heran, para pedagang pun hanya bisa menjerit dan meratapi nasibnya. Mereka memprotes sempit stand yang menurut rencana akan diresmikan sebelum Bulan Ramadan ini. ”Yok nopo niki Pak, stand ukuran 1,5 meter didol satos juta (bagaimana ini pak, stand berukuran 1,5 meter dijual dengan harga Rp100 juta, red),” keluh salah satu pedagang yang mengaku akan membeli stand di blok bagian belakang Pasar Baru Gresik, di Jl Gubernur Suryo, Kec Gresik, Minggu (5/5) lalu.
Sebelumnya, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto bersama pihak terkait melakukan survei ke Pasar Baru itu. Bupati memang mendapati ada sebagian stand yang ukurannya lebih kecil, bahkan tak sampai 1,5 kali 1 meter. Setelah menerima keluhan pedagang, Bupati Sambari menjanjikan akan mencarikan solusi.
Ada 24 pedagang yang mengeluhkan karena mendapat lapak sempit. Meski hanya dihadiri oleh 19 pedagang diantaranya, mereka dikumpulkan Bupati di kantor UPT Pasar Baru. Bupati menyetujui keinginan pedagang untuk menambah luas lapak menjadi 1,5 kali 1,5.
”Kami meluluskan permintaan saudara, namun demikian kami harus mengatur dan tidak bisa anda berada di tempat semula. Permohonan pedagang yang saya kabulkan ini yaitu menambah luas stand adalah pedagang yang hanya punya satu lapak,” ungkap Sambari.
Bupati juga meyakinkan pedagang, bahwa tujuan pemerintah ini hanya ingin mengatur, ingin tertib dan masyarakat sejahtera. Pemerintah tidak ingin masyarakatnya rugi dan menderita. ”Kalau tidak mau diatur, kembalikan saja semua stand pasar ini ke pemerintah. Pasar ini dibangun agar rapi, teratur dan bersih. Bandingkan keadaan pasar dulu yang sempit, sumpek dan becek. Kalau sudah bagus begini, sebaiknya anda patuh untuk diatur. Kalau sudah menerima silahkan ditandatangani,” tegas Sambari kepada para pedagang yang hadir.
Menurut Suyono, Kepala Bagian Humas dan Protokol, ada 299 pedagang yang siap di relokasi. ”Sesuai rencana bupati, peresmian Pasar Baru Tahap II ini akan diresmikan sebelum bulan puasa. Makanya bupati turun sendiri untuk memastikan rencana itu bisa terlaksana. Mengingat bangunan pasar beserta stand sudah selesai beberapa bulan yang lalu,” katanya. [eri]

Tags: