UKW Angkatan ke-24, Tiga Wartawan Dinyatakan Tak Lulus

Ketua PWI Jatim Akhmad Munir saat menutup UKW Angkatan ke-24 di Gedung PWI Jatim, Minggu (23/9).[zainal ibad/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 41 wartawan di Jatim mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan ke-24 dengan rincian, empat wartawan ikut kelas utama, delapan wartawan ikut kelas madya dan 29 ikut kelas muda. Dari 41 wartawan itu, tiga diantaranya dinyatatal gagal lulus atau dinyatakan belum kompeten.
“Bagi wartawan yang belum lulus UKW, saya mengajak untuk tidak putus asa. Karena masih mempunyai kesempatan UKW lagi di penyelenggaraan berikutnya. Jadi jangan sampai patah semangat,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Akhmad Munir saat penutupan UKW Angkatan ke-24 hasil kerjasama PWI Jatim dengan Bank Mayapada di Gedung PWI Jatim Jalan Taman Apsari Surabaya, Minggu (23/9).
Menurut pria yang digadang-gadang menjadi Ketua PWI Pusat ini, dengan digelarnya UKW Angkatan ke-24 oleh PWI Jatim, saat ini PWI Pusat telah menggelar sebanyak 336 UKW. Wartawan yang telah lulus UKW dan dinyatakan kompeten serta profesional harus menjadi motor di daerah masing-masing.
Munir mengatakan PWI Jatim telah dipercaya dan banyak diajak oleh pemerintah daerah maupun pihak swasta untuk menggelar UKW, agar dunia pers profesional dan kompeten. Kepercayaan itu telah diwujudkan oleh PWI Jatim dengan terus-menerus menggelar UKW dan hingga saat ini sudah sebanyak 24 angkatan berhasil digelar. Sekaligus menjadi yang terbanyak di Indonesia dibandingkan provinsi lain.
“Luar biasanya UKW yang kita gelar gratis lagi. Padahal di provinsi lain harus membayar. Setelah UKW Angkatan ke-24, PWI Jatim akan kembali menggelar UKW Angkatan ke-25 antara Oktober atau November 2018 nanti. Pelaksanaannya di Madiun dan gratis juga,” ungkap Koordinator Dewan Penguji UKW PWI Jatim Angkatan ke-24 ini.
Untuk itu, Munir minta wartawan yang telah dinyatakan lulus UKW, baik tingkat muda, madya, maupun utama untuk selalu menjaga marwah wartawan yang baik dan profesional serta bermartabat. “Hal itu penting, agar wartawan di seluruh Jatim yang sudah memiliki sertifikat UKW bisa menjadi wartawan yang baik dan motor penggerak di daerahnya masing-masing,” tegasnya.
Sementara itu, Rajab Ritonga Perwakilan dari PWI Pusat juga minta wartawan yang lulus UKW untuk senantiasa menjaga profesionalisme di era keterbukaan dan revolusi industri 4.0. Hal itu dinilai penting, karena saat ini perkembangan teknologi akan mengubah semua hal dalam kehidupan manusia. “Di era keterbukaan wartawan asing bisa bekerja di sini (Indonesia),” ucapnya.
Sehingga kompetensi dan profesionalitas sangat penting di era sekarang ini. Terlebih menyambut era keterbukaan yang makin transparan. “Makanya, usai UKW, kompetensi dan profesionalisme harus terus dijaga dengan mengasah kemampuan, pengetahuan, dan ketelitian di era jurnalisme data,” pesan Rajab. [iib]

Tags: