Ulama Dianiaya Lagi, Din Syamsudin Minta Usut Tuntas Dalangnya

Din Syamsuddin

Surabaya, Bhirawa
Penyerangan terhadap ulama kembali terjadi. Penyerangan yang diduga dilakukan oleh orang gila terjadi pada KH Hakam Mubarok, pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem Paciran Lamongan, Minggu (18/2). Beruntung, penyerangan bisa segera digagalkan dan pelaku telah diamankan di Polsek Paciran.
Sehubungan dengan masih terjadinya tindak kekerasan atas tokoh agama dan rumah ibadat tersebut, Utusan khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban M Din Syamsuddin mendesak agar Polri bersungguh-sungguh mengusut tuntas siapa dan apa di balik semua insiden penyerangan tersebut.
“Saya juga meminta agar Polri melakukan upaya pencegahan dan perlindungan atas pemuka agama, serta mengawasi orang-orang gila (atau berpura gila),” kata Din, Minggu (18/2).
Sementara itu, Din mengimbau agar umat beragama meningkatkan kewaspadaan terhadap pihak yang tidak bertanggung jawab. Yang mana, menurutnya, mereka hanya ingin mengadu domba antar umat beragama dan menciptakan kekacauan dalam kehidupan masyarakat.
Untuk diketahui penyerangan oleh pelaku orang gila terhadap Kiai Hakam Mubarak terjadi saat menjelang salat dzuhur, Minggu (18/2). Menurut informasi yang dikumpulkan di lapangan, terdapat seorang laki-laki muda diduga gila duduk di pendopo rumah Yai Man.
Kemudian, Kiai Hakam menyuruh orang gila tersebut untuk pindah. Akan tetapi, orang gila tersebut tidak mau dan akhirnya justru mengejar dan melawan Kiai Barok hingga ia terjatuh. Beruntung, kejadian itu segera dipisahkan oleh warga dan pelaku kemudian diamankan di Polsek Paciran.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang KH Sholahudin Wahid menduga ada pihak yang ingin mengadu domba terkait dengan kasus penyerangan tempat ibadah dan tokoh agama di sejumlah daerah. “Saya melihat ada pihak ketiga mengadu domba, benar tidaknya saya tidak tahu, mudah-mudahan tidak berlanjut,” katanya.
Ia prihatin dengan kasus penyerangan tempat ibadah dan penyerangan pemuka agama yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Kasus itu misalnya yang terjadi di Gereja Santo Lidwina di Sleman Jogjakarta, Minggu (11/2) dan pengeroyokan terhadap Ustadz Abdul Basit oleh belasan remaja di Jalan Syahdan Palmerah Jakarta Barat, Minggu (11/2).
Di Jatim, kasus terjadi di Tuban dan Probolinggo. Tempat ibadah dirusak orang tidak bertanggung jawab. Bukan hanya tempat ibadah, polisi juga menjadi sasaran ancaman kejahatan orang tidak dikenal. Dan yang terakhir kejadian di Lamongan.
Menurut dia, kejadian seperti itu pernah terjadi misalnya di 1948 ataupun di 1965. Sejumlah ulama dan tempat ibadah menjadi korban.
Dia juga optimistis polisi sigap menangani beragam kasus tersebut dengan baik. Masyarakat juga diimbau untuk siaga dan segera melapor ke aparat terkait jika mengetahui hal yang mencurigakan terjadi di sekitarnya. [cty]

Tags: