Ulama Gelar Tablig Akbar Bela Ulama dan NKRI

Ribuan umat Islam tergabung GUIP (Gerakan Umat Islam Pamekasan) menggelar tabliqh akbar bertema “Bela Ulama dan NKRI”. Tampak hadir Kyai sepuh, KH.Moh Rofi’i Baidhowi, KH.Mohammad Syamsul Arifin, KH.Hasan Abdul Hamid, KH.Abdul Ghofur Syafiudin, KH.Ali Karrar Sinhaji, dan KH.Nailurrahman.

Pamekasan, Bhirawa.
Ribuan umat Islam tergabung dalam GUIP (Gerakan Umat Islam Pamekasan) menggelar tabligh akbar di areal Monumen Arek Lancor, Kecamatan Kota Pamekasan, mendapat pengawal gabungan Polri-TNI, Jumat kemarin.
Tablig akbar bertema ‘Bela Ulama dan NKRI’ dihadiri Ulama dan umat Islam ini, dihadiri Kyai sepuh, seperti, KH.Moh Rofi’i Baidhowi, KH.Mohammad Syamsul Arifin, KH. Hasan Abdul Hamid, KH. Abdul Ghofur Syafiudin, KH.Ali Karrar Sinhaji, dan KH.Nailurrahman.
Front Pembela Islam (FPI) datang dari berbagai daerah di Madura, yakni partisipasi, Bangkalan mengirim 500 orang, Sampang 300 orang, Sumenep 300 orang, juga diikuti unsur mahasiswa dari HMI cabang Pamekasan.
Dengan Al Fatihah dan pembacaan ayat suci Alquran sebagai tanda pembukaan. Dilanjutkan laporan Ketua Panitia, KH. Umar Hamdan, sekaligus Ketua Forum Kyai Muda, menyatakan, aksi bela Islam I, II dan III merupakan momentum kebangkitan Islam di Indonesia.
Menurutnya, akidah Islam yang diperjuangkan telah mampu menyatukan umat dari berbagai latar belakang harakah, ormas dan komunitas yang berbeda. “Semenjak peristiwa itu, spirit muslim untuk ber-Islam kaffah bak gelombang tsunami yang siap meluluhlantakkan kebhatilan dan kedzoliman di bumi pertiwi,” tandasnya.
Tablig yang diikuti sekitar 4000 umat Islam diwarnai dzikir dan doa yang dipandu secara bergantian oleh Ulama sepuh. Karena maraknya kriminalisasi kepada para ulama sebagai ujung tombak perjuangan, mereka akan terus berusaha menghancurkan Islam bagaimana pun caranya.
Di acara tersebut, GUIP bersikap, menolak segala bentuk kriminalisasi, adu domba, terhadap Ulama dan ormas Islam, serta anak Bangsa yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Umar Hamdan menyerukan, agar umat Islam ikut menjaga dan melindungi Pancasila dan UUD 45, NKRI serta memeliharan Bhinneka Tunggal Ika. “Terpenting memerangi bahaya laten komunisme yang sudah mulai terang-terangan masuk kembali ke bumi Indonesia”, tandasnya.
Aksi damai perjuangan umat Islam “Bela Ulama dan NKRI” berkat dukungan pengawal dan pengaman aparat. Ribuan umat membubarkan diri dengan diiringi lantunan “Salawat Nabi” untuk menuju ke daerah asalnya masing-masing.
Sementara Waka Polres Pamekasan, Kompol Harnoto, SH, mengatakan, untuk pengamanan giat di arek lancor saat ini Polres Pamekasan akan berusaha untuk memberikan pelayanan pengamanan terhadap jalannya acara ini dengan baik.
Dengan pengerahan sekitar 278 porsonel gabungan tabligh akbar yang bertajuk ‘mendoakan keselamatan dan persatuan para ulama, serta menjaga NKRI harga mati’ berjalan dengan lancar dan sukses tanpa ada rintangan apapun sampai berakhirnya acara. [din]

Tags: