Ulama Jatim Berpesan agar Prabowo Tak Gunakan Model Orba

7-FOTO OPEN hil-0806-prabowo bertemu dengan ulama se-jatim4Pasuruan, Bhirawa
Pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) tinggal sebulan lebih. Berbagai dukungan pun muncul di kalangan masyarakat. Di Pasuruan, para ulama berpesan kepada bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto untuk tidak menggunakan cara pemerintahan model orde baru (orba) jika seandainya terpilih dalam pemilihan presiden nanti.
Selain itu, ulama juga berpesan agar Prabowo tetap menjaga faham aswaja (ahlussunnah wal jamaah). Karena dalam aswaja terdiri dari masalah akidah, ahlak dan syariah. Pesan itu disampaikan langsung dihadapan Prabowo Subianto yang menghadiri acara pertemuan ulama se-Jawa Timur di Pondok Pesantren (ponpes) Al Yasini, Areng-areng Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jumat (6/6) sore.
“Nantinya jika terpilih dan dalam menjalankan pemerintahan, agar tidak dengan cara-cara orde baru. Politik hanya bagian kecil dari syariah yang ada dalam aswaja,” ujar KH Miftahul Achyar, Rois Suriyah PWNU Jawa Timur.
Prabowo Subianto hadir dalam silaturahmi yang dihadiri sekitar 2.500 ulama dari berbagai daerah di Jawa Timur. Para ulama juga memberikan dukungannya dengan simbol pemberian sorban merah-putih. Mendengar harapan dari para ulama, membuat hati Prabowo sempat terenyuh. Bahkan, saat menyampaikan sambutan terdengar suara yang terbata-bata dan bicaranya sempat terhenti beberapa saat.
“Begitu mendengar harapan yang besar dari para kiai besar tadi, saya langsung terharu. Harapan dari para ulama merupakan amanah yang akan saya jalankan jika terpilih dalam pilpres nanti,” ucap Prabowo Subianto sembari menjatuhkan air mata.
Prabowo juga menyampaikan akan menghormati hasil pilpres 9 Juli nanti. Iapun juga berjanji serta mendukung dan mendoakan pesaingnya, yakni Jokowi-JK jika memenangkan pilpres nanti. “Satu tujuan untuk perbaikan kehidupan rakyat Indonesia,” imbuh Prabowo Subianto.
Bahkan Prabowo juga menyampaikan rasa hormatnya kepada para ulama, yang memiliki peran penting sejak masa kemerdekaan. Itu terbukti dalam perjuangan masa Kemerdekaan Indonesia dalam peristiwa perang Pahlawan yang terjadi di Surabaya pada 10 Nopember 1949.
“Sebuah ultimatum Inggris di Surabaya justru disambut perlawanan oleh rakyat yang digerakkan oleh ulama. Makanya, peristiwa itulah yang menginspirasi saya, jangan sampai Indonesia diinjak-injak oleh bangsa lain,” papar Prabowo. [hil]

Keterangan Foto: Capres Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di hadapan 2.500 ulama dari berbagai daerah di Jawa Timur di Ponpes Al Yasini, Areng-areng Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jumat (6/6) sore. [hilmi husain/bhirawa]

Tags: