Ulat Serang Perumahan, Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Lakukan Pengasapan

Ribuan ulat serang perumahan di Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Ulat jengkal yang meneror warga di Perumahan Graha Buana Asri akan dibasmi. Pengasapan menjadi pilihan membasmi ulat berwarna kuning tersebut. Koordinator UPT Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Kasiadi, Rabu 1/1 mengatakan pengasapan dilakukan menggunakan pembakar kayu dan ranting pohon ataupun serbuk gergaji. Teknik tersebut dipilih agar warga sekitar perumahan tidak terganggu aktivitas dan kenyamanannya.
“Kami akan gunakan pengasapan guna membasmi ulat-ulat ini agar ulat tidak semakin banyak dan menyebar ke mana-mana,” terang Kasiadi.
Kasiadi menjelaskan, sebelumnya Dispertan berencana menggunakan cairan pestisida guna membasmi ulat-ulat jengkal yang menyerang pepohonan dan tanaman warga di Perumahan Graha Buana Asri. Namun, karena ada cara lainnya, yakni pengasapan, pembasmian dengan pestisida akhirnya diurungkan. “Pengasapan rencananya akan kami lakukan pada Kamis besok,” tuturnya.
Ribuan ulat jengkal berukuran 2-3 sentimeter menyerang sejumlah pepohonan dan tanaman di Perumahan Graha Buana. Meski ulat tak sampai membahayakan manusia, warga sekitar resah dan tak nyaman oleh kemunculan ulat-ulat tersebut.
Ulat daun muncul di Perumahan Graha Buana Asri, Kecamatan Dringu. Ulat berwarna kuning itu muncul akibat perubahan cuaca dari kemarau ke musim hujan. Ulat tersebut menyerang pohon dan tanaman hias warga sehingga meranggas. Warga juga khawatir ulat yang tidak berbulu itu masuk ke rumah.
Guna menindaklanjuti munculnya ulat daun tersebut, Perhutani Probolinggo awalnya akan melakukan penyemprotan pestisida pada pagi dan sore di areal terdampak ulat daun. Sementara daun-daun terdampak ulat dan menjadi sarang, nantinya akan dibakar agar tidak semakin berkembang biak dan menyebar. Karena dikuatirkan akan berddampak pada warga akhirnya pengasapan menjadi pilihan terbaik, paparnya.
Humas Perhutani Probolinggo Tumin mengatakan apabila warga sampai bersentuhan dengan ulat daun, disarankan agar bagian kulit yang bersinggungan segera dibasuh dengan air. Lalu diberi garam dan air es, namun jangan digaruk agar rasa gatal tidak merata.
“Apabila memang terkena kulit, tak perlu khawatir. Tinggal siram air dan beri sedikit garam, nanti rasa gatalnya akan hilang,” terangnya.
Kades Randuputih Sukandar menyebutkan serangan ulat jengkal setiap tahunnya selalu terjadi di perumahan setempat. Guna menanggulangi serangan ulat agar tak meluas, ia berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, yakni Dinas Kehutanan, Pertanian, dan Kesehatan.
“Tiap tahun memang ada ulat-ulat ini di kompleks sini. Agar tidak menyebar, secepatnya kami tanggulangi,” tambah Sukandar.(Wap)

Tags: