UMKM Bisa Berdayakan Teknologi Modern

Salah satu UMKM di Jatim.

Salah satu UMKM di Jatim.

Surabaya, Bhirawa
Untuk meningkatkan daya saing terhadap hasil jual Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), peran teknologi diperlukan. Zaman yang telah maju, juga menuntut kreativitas para pelaku usaha untuk terus berkembang.  Dan jumlah UMKM yang ada di Indonesia, khususnya Jatim masih minim untuk memanfaatkan teknologi modern, dampaknya permintaan produk olahan mereka kurang peminat.
Wiyono Pontjoharyo, Drs, MM, Ak, pengamat ekonomi  di Surabaya mengatakan, memetakan UMKM yang telah memanfaatkan teknologi jumlahnya belum banyak. Artinya pelaku UMKM ini masih kurang melek teknologi tepat guna dengan harga terjangkau, pada hal dengan menggunakan teknologi tepat guna selain waktu yang jauh lebih singkat, hasil produksi bisa berguna.
“Teknologi tepat guna bisa bermanfaat, selain memangkas waktu kerja yang konvensional. Produk yang dihasilkan akan jauh lebih baik lagi. Sehingga pelaku UMKM tidak perlu khawatir akan produk pesaing, sekarang yang terpenting bergantung bagaimana teknik marketing pelaku UMKM,” jelas pria yang telah 26 tahun menjadi pengajar di Surabaya, Minggu (10/4) kemarin.
Untuk mensiasti kurang meleknya para pelaku UMKM terhadap teknologi tepat guna, pemerintah harus lebih mendorong UMKM untuk ikut serta berbagai pelatihan dan seminar singkat dari para ahli atau pelaku UMKM lain yang telah berhasil dalam mengembangkan produknya.
“Belajar dari orang yang sudah sukses, bisa menjadi kunci untuk mengangkat UMKM yang masih minim pengetahuan. Selain itu,  pemerintah provinsi harus lebih gencar mengadakan seminar-seminar dan pelatihan yang tidak hanya terpusat di gedung. Tetapi bisa terjun langsung hingga masuk ke tingkat Kelurahan,” tuturnya.
Saat kondisi ekonomi sedang melemah, UMKMlah yang mempu berrtahan dalam menghadapi krisis. Keberhasilan UMKM menghadapi krisis, karena cash flownya cukup sehat, artinya tingkat hutang dari pelaku UMKM terbilang sangat kecil. Dan keuntungan yang tidak terlalu besar, bisa diputar untuk menjadi tambahan modal usaha.
“Keuangan UMKM jauh lebih sehat di bandingkan dengan perusahaan yang memiliki dana besar. Semakin besar perusahaan mengajukan modal, maka resiko hutang yang terlambat bayar akan besar juga. Begitu ada krisis ekonomi, dampaknya hutang bisa jauh lebih besar lagi karena gagal bayar,” tutupnya. [wil]

Rate this article!
Tags: