UMKM Harus Efektif Manfaatkan Inovasi Teknologi

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf melihat pompa air dengan teknologi terbaru usai membuka Pameran Manufactuing Surabaya, di Grand city Convention dan Exhibition Center Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhiraw
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf meminta pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) agar memanfaatkan inovasi teknologi. Sebab diyakini, teknologi baru yang lebih efisien, murah bisa meningkatkan kualitas produk UMKM.
“Even ini salah satu pameran yang menarik dan layak dikunjungi para bisnis atau pengusaha yang membutuhkan teknologi terbaru, yang efisien, murah dan bisa meningkatkan kualitas produk,” kata Saifullah Yusuf seusai membuka Pameran Manufactuing Surabaya, di Grand city Convention dan Exhibition Center Surabaya, Rabu (19/7).
Pameran rutin tahunan ini sudah digelar ke-13 kali dan setiap tahun tidak kurang dari 7 ribu-8 ribu pengunjung utamanya pengusaha menengah ke bawah. Hal ini tentu ada manfaatnya dalam rangka mempercepat perkembangan sektor UMKM khususnya hadapi era globalisasi.
Apalagi, lanjut, Gus Ipul, sapaan karib Saifullah Yusuf, yang ditampilkan disini teknologi terbaru yang bisa mendukung usaha UMKM. Dalam era persaingan teknologi sangat menentukan untuk memperkuat daya saing, disamping kualitas SDM, dan permodalan.
Pameran Manufacturing Surabaya ini, peranannya penting dalam percepatan pertumbuhan industri perdagangan dan investasi di skala regional dan nasional. Apalagi pameran ini menampilkan beragai teknologi terbaru, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Australia, Austria, Canada, China, Perancis, Jerman, dan lain-lain.
“Saya harap even ini dapat memberikan nilai tambah persebaran dan penggunaan teknologi di masyarakat kalangan pengusaha,” harapnya.
Lebih jauh dijelaskan, sejak kebijakan pemerintah tidak lagi mengandalkan ekspor migas, maka industri manufaktur peranannya sangat penting dalam menopang perekonomian dengan berorientasi ekspor.
Upaya konkrit yang telah dilakukan Pemprov Jatim dalam peningkatan daya saing industri manufaktur, diantaraya melalui pengembangan industri kecil dan menengah, stnadarisasi industri, peningkatan kapasitas teknologi industri, sekaligus kualias SDM, serta peningkatan industri berbasis sumber daya alam.
Perekonomian Jatim sampai triwulan I 2017 mencapai 5,37 persen. Hal ini membaik dibanding periode yang sama 2016 sebesar 5,34 persen dan tentunya juga lebih baik dari pertumbuhan nasional yang mencapai 5,05 persen. Dengan produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp80,364,42 miliar. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) mencpai Rp366,001,48 miliar.
Struktur perekonomian Jatim selama triwulan pertama 2017 didominasi tiga  lapangan usaha utama, yaitu industri pegolahan 29,30 persen, perdagangan 17,94 persen, dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 13,45 persen. Semenetara total investasi di Jatim triwulan I 2017 mencapai Rp28,44 triliun. Sedangkan izin prinsip investasi mencapai Rp16,03 triliun. Dari realisasi investasi tersebut, Rp15,82 triliun merupakan realisasi investasi PMDN non fasilitas yang merupakan realisasi investasi UMKM.
Dari data tersebut, sektor industri pengolahan yang ditopang oleh industri manufaktur peranannya sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi, baik dalam perolehan devisa melalui peningkatan sektor non migas, maupun penyerapan tenaga kerja.
Pamean Manufacturing Surabaya 2017 berlangsung tgl 19 – 22 Juli, diikuti 260 perusahaan dari 20 negara yang menggelar beragam produk dengan teknologi terkini, peralatan mesin, suku cadang, komponen, aksesors, peralatan manufaktur, serta mesin yang dapat memperluas sektor kelautan dan kapal, listrik, minyak dan gas di wilayah Indonesia timur. [iib]

Tags: