UMKM Provinsi Jatim Sumbang 54,9 % PDRB

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah) dalam menyokong pertrumbuhan ekonomi di Jawa Timur sangat besar. Bahkan sektor UMKM menyumbang 54,98 persen terhadap PDRB. Tahun 2016, dari PDRB senilai Rp 1.851 triliun, sektor UMKM dan koperasi menyumbang sebanyak Rp 1.017 triliun.
“Saat terjadi krisis ekonomi, sektor UMKM ini yang mampu bertahan. Dari data BPS Tahun 2013, UMKM di Jatim sebanyak 6,8 juta. Data UMKM kita itu sudah sangat valid dan jelas bahkan by name by address nya. Sektor UMKMĀ  juga menyerap 92 persen tenaga kerja di Jatim,” kata Gubernur Jatim, H Soekarwo saat dikonfirmasi, Rabu (11/1).
Walaupun jumlah UMKM UMKM Jatim cukup banyak hingga 6,8 juta, namun tak seluruhnya bisa berkembang dengan pesat. “Hanya ada 1.671 UMKM yang ekspor dari total keseluruhan 6,8 juta,” ungkapnya.
Dari total jumlah UMKM itu, 29,97 persen berasal dari industri pengolahan, 17,84 persen dari perdaganganĀ  besar dan kecil, serta 14,42 persen di industri on farm agro. “Jadi 61 persen industri di Jatim berasal dari tiga industri yakni pengolahan, perdagangan, dan on farm agro,” jelasnya.
Jika dipetakan lebih detil, lanjut dia, dari 29,97 persen industri pengolahan, sebanyak 30 persen di antaranya di bidang agro. Selain itu ada pula 26 persen di tembakau, dan sisanya dari industri lain. “Jadi posisi Jatim itu lebih besar pada off farm agro. Jadi kegiatan seperti ini sangat baik bagi industri agro, terutama untuk meningkatkan kualitas packaging dan pembiayaan. Kalau industri primer sendiri selama ini ada pembiayaan murah dari Bank UMKM bunganya 6 persen khusus industri primer agro,” tambahnya. [jnr]

Tags: