UMKM Jatim Tak Pengaruh Gejolak Ekonomi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Tumbuh 0,96 Persen
Surabaya, Bhirawa
Keberadaan industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jatim hingga triwulan III 2015 tidak terpengaruhi gejolak ekonomi global, bahkan mengalami pertumbuhan 0,96 persen dibanding triwulan sebelumnya, atau naik 9,51 persen dibanding tahun 2014.
“Industri manufaktur kita di Jatim, baik kecil atau besar itu keberadaanya merata dan mempunyai daya tahan tersendiri dalam menghadapi setiap gejolak ekonomi, artinya industri di sini kuat,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, M Sairi Hasbullah di Surabaya, Rabu (4/11).
Kekuatan itu, kata Sairi, karena posisi UMKM wajib bertahan, sehingga meski harus membeli bahan mentah dengan harga lebih tinggi melalui impor, mereka juga menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi melalui ekspor.
Berdasarkan data BPS Jatim secara keseluruhan, produksi indusrti manufaktur besar dan sedang pada triwulan III 2015 tumbuh sebesar 1,27 persen dibanding triuwlan II. Sedangkan pertumbuhan dari tahun ke tahun atau (y to y), tumbuh sebesar 8,73 persen dibanding dengan triwulan yang sama tahun produktifitas 2014.
Sementara untuk manufaktur mikro dan kecil di Jatim pada triwulan III 2015 menunjukkan angka pertumbuhan 0,96 persen dibanding triwulan yang sama, atau mengalami kenaikan 9,51 persen dibanding data tahun 2014 pada triwulan yang sama.
“Yang disebut industri manufaktur mikro dan kecil adalah yang mempunyai pekerja dibawah 20 orang, sedangkan manufaktur besar adalah yang mempunyai pekerja diatas 100 orang. Sementara manufaktur sedang adalah yang mempunyai pekerja diatas 20 dan dibawah 100 orang,” papar Sairi.
Sementara itu, secara rinci industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami pertumbuhan antara lain industri logam dasar yang naik sebesar 0,66 persen, industri furniture (0,98 persen), industri tekstil (1,13 persen), industri minuman (1,65 persen) dan industri karet, barang dari karet dan plastik (1,99 persen).
Selain itu, industri alat angkutan juga naik sebesar 1,99 persen, pakaian jadi (2,68 persen), mesin dan perlengkapan (2,68 persen), percetakan dan reproduksi media rekaman (3,08 persen), industri kulit dan alas kaki (6,78 persen).
Sedangkan industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pertumbuhan lebih dari 5 persen pada triwulan III 2015 antara lain industri kertas dan barang dari kertas naik (6,16 persen), industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (8,00 persen).
Selain itu, industri galian bukan logam (12,12 persen), industri computer, barang elektronik dan optik (12,43 persen) dan industri pengolahan tembakau naik (12,98 persen). “Kenaikannya rata-rata merata di setiap industri besar dan sedang, hal yang sama juga merata di industri manufaktur kecil dan mikro yang mengalami kenaikan,” tukasnya. [Rac,ant]

Tags: