UMKM Kota Malang Kerap Bermasalah Ditingkat Pemasaran

Foto Ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Persoalan pemasaran masih kerap menjadi masalah bagi Usaha Mikro Kecil  dan Menengah (UMKM) di Kota Malang. Itulah yang menyebabkan mereka belum bisa go  internasional.  Dari  70 ribu UMKM yang ada, baru  30 persen saja,  yang sudah memanfaatkan pemasaran melalui online.
Padahal, saat ini, online merupakan  pemasaran paling ampuh yang saat ini patut diperhitungkan. Peluang diyakini tercipta lebih besar melalui pola berjualan yang memanfaatkan teknologi tersebut.
Yukiko Kartika Larsati, Public Relations Pahlawan Digital, mengutarakan  dari hasil kajian yang dilakukan tim #PahlawanDigital, setidaknya ada lima permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM.
Ia menyimpulkan jika permasalahan utama yang dihadapi oleh UMKM masih berkaitan dengan permodalan. Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang yakin bahwa perusahaannya akan tumbuh dan dapat memperluas pemasaran, namun terkendala dari sisi modal yang terbatas. Bahkan sebagian dari UMKM masih belum tersentuh lembaga keuangan (bank).
Itulah, kata dia, yang menyebabkan  UMKM mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro. “Walaupun dengan beban dan resiko yang cukup berat,” katanya  Senin 6/11, kemarin.
Ia lebih lanjut,  menjelaskan, jika distribusi barang juga menjadi permasalahan kedua yang dihadapi pelaku UMKM. Pemasaran produk sejauh ini hanya dilakukan melalui promosi secara manual, atau dari mulut ke mulut saja. Sedangkan kondisi di lapangan, UMKM hanya berkutat  pada kualitas produk tanpa memikirkan cara jitu dalam mendistribusikan dagangannya.
Tak kalah penting, masalah perizinan kepemilikan badan hukum yang jelas, menurutnya juga hanya dimiliki oleh segelintir pelaku UMKM. Mayoritas UMKM juga mengalami tantangan di bidang pengetahuan mengenai aspek legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan sampai dengan bagaimana proses yang ditempuh dalam proses pengurusannya.
“Maslah lainya adalah pembukuan yang  masih manual kesulitan dalam memperhitungkan omset, laba kotor sampai dengan laba bersih. Ini juga menghambat  berkembangnya UMKM,” katanya
Walaupun terkesan tata tertib pembukuan merupakan hal yang sepele, lanjutnya, nyatanya dengan data pembukuan. suatu perusahaan bisa mengukur keberhasilan dan merencanakan strategi perusahaan kedepannya.
Ditambahkan dia, permasalahan yang kini dihadapi pelaku UMKM berkaitan dengan pemasaran secara online. Selain itu, distribusi barang yang sangat terbatas, cara pemasaran online pun juga masih menjadi tantangan UMKM saat ini. [mut]

Tags: