UMKM Mengejar Omzet di Festival Ramadan

Festival Ramadan Festival Ramadan 1436 Hijriah yang di buka Gubernur Jatim Saifulillah Yusuf dapat dijadikan eksistensi UMKM untuk mendukung perekonomian Jatim.

Festival Ramadan Festival Ramadan 1436 Hijriah yang di buka Gubernur Jatim Saifulillah Yusuf dapat dijadikan eksistensi UMKM untuk mendukung perekonomian Jatim.

Surabaya, Bhirawa
Festival Ramadan 1436 H yang dibuka Wakil Gubernur Jatim Saifulillah Yusuf yang di ikuti Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Jatim mendapatkan apresiasi positif dari pelaku UMKM yang mengikuti acara sebulan penuh tersebut. Diadakannya festival Ramadan kali ini menjadi tonggak semakin eksisnya industri UMKM di Jatim pada saat puasa dan sesudahnya.
Alli Yusuf, penjual sarung dan mukena yang mengikuti Festival Ramadan menguraikan, ia sudah lama berharap untuk mengikuti acara ini. Karena pada momen inilah, omzet yang terjual terbilang cukup luar biasa. Hasil penjualannya bisa mencapai Rp. 50 juta berdasarkan pengalaman tahun lalu.
“Dua tahun lalu, saya mengikuti acara yang digelar Pemprov Jatim, Alhamdulillah setiap tahun omzet yang terjual selalu mengalami peningkatan. Pertama kali ikut, produk yang saya jual hanya sarung dan mukena bisa laku Rp43 juta dalam waktu sebulan. Dan tahun 2014, bisa mencapai Rp50 juta namun pada tahun ini ada bedanya yakni ada tambahan sajadah, tasbih, dan pernak-pernik hiasan hijab,” ujarnya sambil menunjukkan sebuah merek sarung yang ia jual, Kamis (18/6) kemarin.
Ia  mengharapkan pada tahun ini dagangan yang digelar bisa mencapai Rp70 juta. Selain itu banyak produk yang di jual merupakan hasil kerajinan tangan. Jadi bukan merupakan barang impor, atau produk hasil pabrik. Dengan adanya hasil kerjinan tangan dapat mengangkat UMKM untuk dapat bersaing kepada pasar global.
“UMKM adalah usaha yang paling bisa bertahan ditengah terapaan kondisi ekonomi Indonesia yang sedang lesu. Jadi festival ini diharapkan  mampu menjadi pembuktian bahwa UMKM bisa menjadi penopang ekonomi masyarkat kalangan bawah,” ucap sarjana ekonomi manajemen ini.
Sementara itu menurut, Ichsan Thalib penjual baju koko mengungkapkan Festival Ramadan 1436 Hijriah merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Pemprov dalam mendukung perkembangan ekonomi masyarkaat. Diharapkan festival ini bisa menjadi ajang untuk mengangkat pariwisata jatim.
“Disini yang berjualan banyak dari berbagai daerah di Jatim, mereka mengeluarkan produk yang bervariasi sehingga setiap keunikan produk dapat di lihat calon pembeli. Seperti baju koko ini, bordirannya merupakan khas Pasuruan, dimana lebih menonjolkan garis emas dan warna hitam yang menjadikan baju koko semakin terlihat elegan,” tegasnya.
Banyak pula daerah yang memiliki ciri khas tersendiri, termasuk mukena yang memiliki model batik khas Banyuwangi. Hal itu menunjukkan semua keragaman pernak-pernik muslim yang telah menyatu dengan budaya lokal.
Festival ramadhan digelar mulai tanggal 17 Juni hingga  13 Juli 2015, 150 stan disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada saat Bulan Ramadan . Berbagai kegiatan dilakukan untuk memeriahkan Festival Ramadhan 1436 Hijriah di Masjid Al Akbar Surabaya, di antaranya Lomba Patrol, lomba Al Banjari, Lomba Tartil Anak, Lomba Hias Tumpang, Lomba Adzan anak-anak, Lomba Qori Remaja, dan Lomba Mewarnai. [wil]

Tags: