UMKM Sulit Bangkit Bila Hanya Disubsidi Rp2,4 Juta

Herman Khaeron.

Jakarta, Bhirawa.
Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) sulit bangkit, jika masalah pandemi Covid-19 belum teratasi. 

“Langkah utama untuk memperbaiki perekonomian Indonesia saat ini, adalah fokus pada penyelesaian pandemi Covid-19. Dalam pemikiran saya, kalau masalah ekonomi ini adalah asap, maka Covid-19 adalah apinya. Jadi sebelum apinya padam, maka asap masih akan terus ada,” ungkap Herman Khaeron anggota MPR RI (Demokrat), dalam diskusi 4 Pilar MPR dengan tema “Optimalisasi Pasar Online bagi Pelaku UMKM” , Jumat (27/11).

Nara sumber lainnya, Eddy Satria,Deputi bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan Efthariena dari Pelaku UMKM bidang pariwista.

Menurut Herman Khaeron, selama Covid-19 belum hilang, semua upaya yang dilakukan dalam penanganan masalah ekonomi, akan sulit dilakukan. Sedang untuk pemasaran, apapun bentuk maupun strategi termasuk pem berdayakan pasar online, akan sulit berkembang. Apabila maret atau pasarnya sendiri sebagai tujuan utama dari produk UMKM juga lesu karena pandemi.

“Jadi kalau pandemi Covid-19 belum hilang, maka semua upaya yang kita lakukan dalam penanganan masalah ekonomi, akan sulit dilakukan,” ujar Herman.

Dikatakan, saat ini, faktor utama yang harus dibangun oleh pemerintah adalah daya beli. Tetapi kalau ujungnya bicara pasar, maka persoalannya bukan pada kemasan pasarnya.

Bukan pada persoalan UMKM yang ditingkatkan kemampuannya dalam pasar daring online Shop. Atau dilakukannya restrukturisasi keuangan, bukan pula stimulus keuangan untuk meningkatkan kemampuan. 

“Tetapi upaya untuk mengendalikan dan menuntaskan penyebaran virus Corona-nya. Jadi kalau Covid-19 belum hilang, semua upaya dalam penanganan masalah ekonomi akan sulit dilakukan,” tambah Herman.

Namun, masih ada peluang dengan pasar, melalui digitalisasi atau pasar digital. Meski tidak terlalu besar, yakni sekitar 13% atau 9 juta dari total 63 juta UMKM. Bisa juga fokus menyasar pasar online yang belum banyak persaingannya. 

“UMKM yang fokus strategi untuk pertanian, perikanan dan peternakan, yang mampu bertahan mencapai sekitar 16% dan 350 juta Internet pelanggan, sudah tersambung.” papar Herman Khaeron.

Efthariena, pelaku UMKM bidang pariwisata berharap, pemerintah membantu meningkatkan daya beli masyarakat guna menghidupkan kembali UMKM. Subsidi sebesar 3p2,4 juta bagi UMKM belum mampu membuat pengusaha UMKM kembali membaik usahanya. 

“Subsidi Rp2,4 juta bagi usaha jasa traveling, nyaris tak akan bisa membangkitkan kembali usahanya,” tandas Efthariena. (ira)

Tags: