UMKM Sumbang Rp1.2 T Perekonomian Jatim

Gubernur Soekarwo memukul kentongan sebagai tanda pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Provinsi Jatim yang berlangsung di GOR Lembu Peteng, Tulungagung, Rabu (3/5).

Tulungagung, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo, mengatakan dari Rp 1.855 triliun perekonomian Jawa Timur, 54,98 persen di antaranya merupakan kontribusi dari pelaku usaha UMKM. Mereka berkontribusi kurang lebih Rp 1.200 triliun bagi perekonian Jawa Timur.
Pernyataan ini disampaikan Gubernur Soekarwo seusai melakukan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Provinsi Jatim di GOR Lembu Peteng, Tulungagung, Rabu (3/5). “Dari Rp 1.855 triliun, UMKM Jatim memberikan kontribusi 54,98 persen atau kurang lebih Rp 1.200 trilun terhadap ekonomi Jawa Timur. Ini luar biasa,” paparnya.
Menurut Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, UMKM di Jawa Timur telah bergerak cepat dan terlihat sangat bergairah. Terlebih setelah ia melihat pameran produk ungglan dan UMKM yang diselenggarakan di lokasi pencanangan. “Kebanyakan (UMKM) bergerak dalam bidang pasca agro. Kemudian disusul makanan, farmasi dan tembakau. Itu Semua merupakan tulang punggung Jawa Timur,” tuturnya.
Sebelumnya, saat memberi sambutan di acara yang dihadiri hampir seluruh bupati dan walikota se-Jawa Timur tersebut, Pakde Karwo meminta para bupati dan wali kota untuk menuntaskan tiga permasalahan. Yakni penurunan kemiskinan, penurunan kematian dan pendidikan.
“Upaya penurunan kemiskinan harus sampai ke desa-desa dan harus saling menguatkan. Jawa Timur tahun 2009, angka kemiskinannya 16,68 persen dan pada tahun 2016 per September menurun menjadi 11,85 persen,” katanya.
Ia memuji Kabupaten Tulungagung yang telah berhasil menurunkan angka kemiskinan sampai ke angka 8,75 persen. Apalagi masih ada daerah lain di Jawa Timur yang angka kemiskinannya berada di atas 20 persen.
“Untuk bupati dan walikota tolong jangan jual pisang. Tahan. Jual pisangnya jadi kripik. Tahan jangan jual nangka. Jual nangka yang sudah jadi kripik. Begitupun dengan kentang, jual kripik kentangnya. Hal ini bisa memperbaiki kelompok miskin,” paparnya lagi.
Pakde Karwo menandaskan ada kata kunci yang membuat warga tidak miskin. Yakni pendidikan yang bagus dan kesehatan yang juga bagus.
Sementara itu, Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi, menyambut gembira pelaksanaan puncak acara Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Provinsi Jatim terselenggara di Tulungagung.
“Merupakan sutau kehoramatan dipercaya sebagai tempat diselenggrakannya puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Provinsi Jatim,” katanya.
Pelaksanaan acara puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Provinsi Jatim, menurut Bupati Syahri Mulyo, dapat semakin memotifasi Pemkab Tulungagung dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat yang kental dengan semangat gotong royong.
Hadir pula dalam pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Provinsi Jatim di Tulungagung, Ketua PKK Provinsi Jatim, Ny Nina Soekarwo. Selain juga Ny Fatma Saifullah Yusuf. [wed]

Tags: