UMM Ajak Generasi Muda Kokohkan Karakter Bangsa

Kota Malang, Bhirawa
Kebhinekaan adalah isu yang tidak pernah selesai. Sebagai warga negara, tugas generasi muda adalah merawat kebhinekaan tersebut, sebab kebhinekaan merupakan suatu keniscayaan, karena manusia sejatinya memang diciptakan untuk saling mengenal satu sama lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta Ma’mun Murod Al-Barbasyi dalam seminar nasional peringatan setengah abad Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (FISIP UMM) di GKB 4 UMM Kamis (4/5).
Dwi Nur Jayadi Penanggung jawab acara menuturkan dipilihnya tema “Kebhinekaan di Tangan Pemilik Masa Depan” diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terutama mahasiswa sebagai generasi masa depan mengenai kebhinekaan.
“Keberagaman bukan lagi dimaknai sebagai perbedaan dan pemicu tindakan intoleran, tetapi seharusnya dimaknai sebagai kekayaan bangsa Indonesia untuk menumbuhkan kesadaran serta menciptakan solidaritas di masyarakat,” ujar ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UMM tersebut.
Sementara itu, Wakil Rektor II UMM Dr. Nazaruddin Malik M.Si menyampaikan bahwa Indonesia dengan kebinekaannya seharusnya dapat melahirkan karakter bangsa yang dapat menjadi daya dorong bagi perekonomian. Namun pada kenyataannya, Indonesia masih memiliki banyak persoalan terutama di bidang perekonomian.
Menurut Nazar, persoalan tersebut belum juga tuntas dikarenakan karakter bangsa sendiri yang belum cukup kokoh untuk menjadi jembatan agar kondisi sosial masyarakat di tingkat mikro dalam tatanan makro dapat dibaca sebagai lompatan kesejahteraan yang lebih baik.
Maka dengan demikian, jika ingin membedah kebinekaan dari prespektif ekonomi politik, maka behaviour ekonomi menjadi faktor penting untuk membaca pasar.
“Sebisa mungkin janganlah menjadi bangsa atau individu yang pre-rider (suka yang gratisan.red),”pesannya. [mut]

Tags: