UMM Kampus Pelopor EBT

foto ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dinobatkan sebagai kampus pelopor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI) Ignasius Jonan.
Pernyataan tersebut disampaikan Ignasius Jonan pada saat kuliah umum dan workshop bertajuk “Capacity Building Energi Terbarukan” yang merupakan rangkaian acara Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang ESDM Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah se-Indonesia di Theater Dome UMM, Selasa (21/2) kemarin.
Menurut Jonan, langkah UMM dalam upaya EBT dapat menurunkan harga listrik agar dapat dijangkau oleh masyarakat kecil. Meski saat ini belum semua kebutuhan listrik kampus terpenuhi, tapi sudah sangat luar biasa.
“Saya mengepresiasi yang dilakukan UMM, ini patut dicontoh dan dikembangkan untuk kampus-kampus yang lain di Indonesia. Makanya upaya ini harus terus ditingkatkan,” tutur Mantan Menteri Perhubungan itu.
Dia juga menjelaskan, saat ini setidaknya 2.500 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Selain itu, sebanyak 350 ribu rumah juga belum terang saat malam hari. Ini harus dicarikan jalan keluar.
“Pada 2017 ini pemerintah menargetkan 95.729 rumah di Indonesia bagian timur teraliri listrik. Sementara pada 2018 mendatang, listrik akan dialirkan ke 255.250 rumah di 15 Provinsi di Indonesia,” terang Jonan.
Karena itu, dalam kesempatan tersebut, pihaknya berharap, Pemuda Muhammadiyah dapat bersinergi dengan pemerintah untuk mensosialisasikan hal tersebut, kepada masyarakat luas.
“Jika Pemuda Muhammadiyah ingin membantu kami mensosialisaikan program itu ke 250 ribu desa di Indonesia, maka kami siap mendukung dengan menyiapkan anggarannya,” imbuh Jonan.
Sementara itu, Menjawab tantangan Jonan, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan siap membantu pemerintah mensosialisasikan program strategis Kementerian ESDM itu.
“Dari workshop ini juga akan lahir gerakan pemuda sadar energi yang kami sebut dengan Mujahid Sadar Energi bagi Pemuda Muhammadiyah,” imbuh Dahnil Anzar.
Sebagai bentuk tindak lanjut dari pelaksanaan workshop ini, Pemuda Muhammadiyah juga akan menjadikan beberapa desa sebagai percontohan untuk menggunakan EBT berupa PLTMH.
Di sisi lain, Rektor UMM Fauzan menjelaskan, dalam bidang energi UMM telah mendapatkan pengakuan internasional di tingkat Asia berupa ASIAN Energy Award. Dengan adanya PLTMH, biogas dan pembangkit listrik tenaga matahari (solar cell), dapat turut membantu mengurangi biaya operasional perkuliahan mahasiswa UMM.
“UMM bertekat untuk mengembangkan usaha demi memantu pelaksanaan program pendidikan. Selain pengembangan energi terbarukan, UMM juga mempunyai beberapa badan usaha untuk menunjang pendidikan,” tutur Fauzan.
Saat ini, lanjutnya UMM sudah memiliki Bengkel sendiri, Hotel UMM In, taman rekreasi Sengkaling, Pom Bensin, Rumah Sakit UMM, dan beberapa kegiatan lainnya. Ini diharapkan kedepan benar-benar bisa membantu proses pelaksanaan belajan di UMM.
“Meskipun saat ini masih belum maksimal, tetapi kedepan kita tetap ingin mengambangkan usaha dibidang yang lain. Sehingga di UMM ini uang belajar tidak terlalu mahal. Saat ini saja di UMM ini ada fakultas tertentu yang satu semesternya hanya Rp2.500.000,” pungkas Fauzan. [mut]

Rate this article!
UMM Kampus Pelopor EBT,5 / 5 ( 1votes )
Tags: