UMM Rumuskan Program Sosial Kehutanan

Kota Malang, Bhirawa
Sejak diresmikannya program Perhutanan Sosial oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KemenLHK) memberikan angin segar bagi masyarakat. Sekalipun kendala masih sering ditemui, program ini terus dijalankan untuk menargetkan perluasan lahan hutan di Indonesia.
Salah satu sarana penyampaian kendala dan gagasan untuk penyempurnaan program ini adalah Semiloka yang dilaksanakan oleh Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Kehutanan (FOReTIKA). Menggandeng beberapa perguruan tinggi, FOReTIKA melaksanakan agenda ini dua kali dalam setahun. Kali ini Universitas Muhammadiyah Malang terpilih sebagai tuan rumah.
Bukan tanpa alasan, selain sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Program Studi Kehutanan UMM juga telah memiliki beberapa kawasan hutan yang dihibahkan oleh KemenLHK beberapa waktu lalu.
“Pada semiloka ini Kehutanan UMM patut berbangga sebagai tuan rumah karena hal tersebut dapat menjadi sarana untuk UMM unjuk gigi kepada para stakeholder,” terang Tatag Muttaqin yang kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Kehutanan UMM.
Acara yang berlangsung sejak Rabu sampai Sabtu (18-21/7) ini akan melahirkan penyempurnaan kurikulum kehutanan pada beberapa aspek. Dipaparkan oleh Ketua FOReTIKA Rinekso Soekmadi, semiloka ini akan menghasilkan rumusan dan acuan tentang kehidupan kehutanan yang ditujukkan kepada pemerintah.
“Hasil dari semiloka ini akan dirumuskan sebagai upaya FOReTIKA memberikan panduan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan tentang kehutanan,” jelas dosen Program Studi Manajemen Ekowisata Dan Jasa Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut.
Tidak hanya menghadirkan FOReTIKA, agenda yang berlangsung di Ruang Sidang Senat UMM ini juga menghadirkan Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) KemenLHK Bambang Supriyanto. Pada sesi paparannya, Bambang menyampaikan tentang perkembangan program Perhutanan Sosial yang juga membutuhkan keterlibatan lebih para akademisi untuk menciptakan sumber daya manusia  yang melek literasi kehutanan.
“Forum ini adalah sarana bagi saya untuk berdikusi langsung bersama para akademisi tentang perkembangan dan keberlanjutan program Perhutanan Sosial,” ungkapnya.
Di akhir sesi paparan pertama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KemenLHK Helmi Basalamah menambahkan bahwa salah satu program yang dpat dijalankan oleh perguruan tinggi untuk mendukung program Perhutanan Sosial adalah diselenggarakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang berfokus pada pelestarian hutan di sekitar lingkungan wilayah KKN.
“Bagi saya KKN Tematik itu bisa jadi langkah konkret bagi perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam peningkatan program Perhutanan Sosial,” terang Helmi.
Helmi melanjutkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran besar dalam menyiapkan sumber daya manusia yang melek akan kehutanan. Harapannya, sebagai akademisi yang  dipercaya oleh masyarakat,perguruan tinggi melalui Program Studi Kehutanan dalam membantu BP2SDM dalam penyelenggaraan sumber daya manusia yang memadai.
Rektor UMM Fauzan mendukung penuh terselenggaranya program Semiloka ini sebagai pemantik semangat para akademisi UMM utamanya di Program Studi Kehutanan agar semakin mantap melahirkan generasi kehutanan yang selama ini sering distigmakan sebagai tukang kayu.
“Mahasiswa kehutanan itu tidak bisa dianggap remeh, mereka adalah pemegang estafet keberlangsungan kehidupan  manusia saat ini,” dukung Fauzan. [mut]

Rate this article!
Tags: