Umroh Musim Dingin

Foto Ilustrasi

Musim dingin (disertai hujan) sudah dimulai di Arab Saudi. Ini menjadi daya tarik bertambahnya kunjungan pe-ziarah-an umroh. Juga kunjungan ilmuwan (geologi) berbagai negara. Namun ilmuwan yang non-muslim, tetap hanya di sekitar kota (internasional) Jeddah. Daya tariknya, tak lain, menikmati beberapa sungai mengalir di padang pasir.Serta kemungkinan (berharap) adanya salju di gunung-gunung batu.
Melaksanakan ibadah umroh perlu persiapan pakaian dan selimut tebal. Akhir November tahun (2016) lalu, hujan turun di Arab Saudi bagian utara dan barat. Padang pasir di Kota Tabuk (salahsatu kota bersejarah terjadinya ekspedisiTabuk), sudah pernah dilapisi salju. Ahli Klimatologi Arab Saudi, memperkirakan, bagian tengah negeri itu (termasuk Madinah dan Makkah) berpotensi turun hujan lebat. Saat ini, Jeddah sudah diguyur hujan, sampai banjir setinggi 20 sentimeter.
Beberapa propinsi sudah menetapkan warning darurat banjir.Termasuk Jeddah, dan Madinah.Dewan Pendidikan kota Jeddah dan Thaif, mengumumkan libur sekolah secara otomatis manakala hujan turun. Makkah berada di tengah, antara Jeddah (87 kilometer di sebelah barat) dengan Thaif (107 kilometer di tenggara). Kedua kota ini sangat akrab dikenal masyarakat Indonesia, terutama yang pernah melakukan perjalanan umroh dan haji.
Kota Jeddah (memiliki pelabuhan laut), tergolong area bawah yang gampang banjir. Bahkan juga di-kritisi perlu perbaikan drainase saluran kota lebih sistemik. Semestinya, Jeddah maupun Mekkah, bukanlah daerah bencana. Tidak pernah dilewati Tornado (seperti seluruh kawasan Amerika serikat), juga tidak pernah dilanda tsunami (seperti seluruh kawasan Jepang). Hanya sesekali, Mekkah dilanda hujan sangat deras, dan mengakibatkan banjir. Misalnya tahun 1941.
Ka’bah juga pernah terendam sampai ketinggian setengah meter. Tetapi masih banyak yang melaksanakan thawaf (mengelilingi Ka’bah tujuh kali putara). Konon banjir di Jeddah, menjadi fenomena tiga tahunan. Tahun 2012 lalu (Selasa, 17 April 2012), hujan besar melanda Jeddah. Menyebabkan korban meninggal (dan hilang) sebanyak 21 orang. Seluruh jalan-jalan tergenang air sampai satu meter. Bahkan bandara Jeddah juga ditutup
Bandara King Abdul Aziz, ditutup sementara karena tidak bisa dipakai landing maupun take-off. Padahal saat itu bandara di Madinah belum selesai dibangun. Sehingga seluruh wisatawan, termasuk jamaah umroh terkumpul di Jeddah. Saat itu angin kencang dan hujan menghambat evakuasi reruntuhan korban jembatan yang ambruk diterjang badai. Helikopter yang membawa relawan dan peralatan tak berani terbang.
Cuaca buruk ini juga melanda sebagian profinsi Thaif (tenggara Mekkah), beberapa bukit longsor. Jalur Jeddah-Thaif-Mekkah, yang biasa menjadi rute jamaah umroh, dalam status awas!. Peringatan kewaspadaan ini cukup beralasan karena angin kencang muncul cukup kerap. Selama tiga hari, sejak Selasa hingga Kamis (17 – 20 April 2012), jalan tol diberi warning, karena cuaca buruk dan angin sangat kencang.
Angin yang membawa debu bercampur butiran air hujan semakin membatasi jarak pandang. Bahkan (karena kencangnya) bisa menyapu apa saja yang berpapasan. Mobil dan beberapa benda-benda, berserakan di jalan. Tetapi pada cuaca normal (sekitar bulan Juni), banyak tornado kecil nampak bagai menari-nari di pinggir jalan. Catatan anomali cuaca lebih dahsyat terjadi pada 25 November 2009, persis musim haji, menyebabkan korban jiwa 83 orang.
Tahun ini (sampai Juni2018 nanti), lebih dari satu juta masyarakat Indonesia, mendaftar sebagai jamaah umroh. Sekitar 200 ribu jamaah umroh Indonesia bulan Desember, tidak akan masuk melalui Jeddah. Melainkan seluruhnya akan mendarat di bandara AMAA, Madinah. Seluruh jamaah yakin, bahwa setiap kesulitan akan membawa berkah lebih besar.

——— 000 ———

Rate this article!
Umroh Musim Dingin,5 / 5 ( 1votes )
Tags: