Umsida Siapkan Kebijakan Khusus Sikapi Pandemi Covid-19

Bupati Saiful Ilah saat menyerahkan ICSB Indonesia Presidential Award kepada Rektor Umsida Hidayatullah.

Bidikmisi Peduli Covid-19 hingga Bantuan Sembako untuk 83 Mahasiswa
Sidoarjo, Bhirawa
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengeluarkan beberapa kebijakan khusus terkait adanya pandemi Virus Corona atau Covid-19. Hal itu seiring dengan pandemi Covid 19 yang belum menunjukkan penurunan kasus.
Menurut Rektor Umsida, Dr Hidayatullah, adanya kebijakan khusus ini merupakan upaya responsif Umsida di tengah kondisi pandemi seperti ini. Umsida berusaha agar tetap optimal dalam menjalankan aktivitas akademik, selain itu juga berusaha berkontribusi pada masyarakat.
“Sejak mewabahnya Covid 19, kita mengambil kebijakan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring baik dosen dan mahasiswa. Kecuali kegiatan praktikum yang harus dilaksanakan di kampus,” ujar dia.
Kebijakan lainnya yakni pengurangan biaya her registrasi di semester genap. Selain itu, terkait Peneriman Mahasiswa Baru (PMB), Hidayatullah juga membuka program Bidikmisi peduli Covid 19. Program ini akan diperuntukkan bagi Camaba (Calon Mahasiswa Baru) yang terdampak dari sisi pekerjaan, orang tua berprofesi sebagai tenaga medis dan profesi ojek online. Dengan kuota yang tersedia sebanyak 200 kursi.
“Kami beri kesempatan pada para mahasiswa untuk mendaftar di jalur Bidikmisi Peduli Covid 19. Kami berikan pengurangan biaya SPP 25% dan BPP 25% untuk masing – masing biaya prodi,” papar dia.
Untuk pendaftarannya, kata Hidayatulloh, ada dua pola yang diterapkan. Yakni full online, mulai pengisian data hingga tes online. Dan pendaftaran secara offline dengan datang ke kampus pada jam 08.30 – 15.00 dengan menerapkan standart kesehatan yang sesuai.
Tak hanya itu, Hidayatulloh juga mewajibkan mahasiswa untuk mengisi data survey di laman https://elearning.umsida.ac.id/deteksicovid.php, hal ini diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan baik dosen ataupun mahasiswa. Jika kurang sehat maka akan ditunjuk penanganan dari Fakultas Kesehatan Umsida. Survey itu juga untuk melakukan pemetaan kondisi sosial ekonomi mahasiswa.
“Dari situ didapatkan data mahasiswa yang terdampak Covid 19 dan penghasilan mereka karena pandemi. Untuk yang terdampak kami bekerjasama dengan organisasi kemahasiswaan untuk baksos. Ada setidaknya 500 mahasiswa dan dosen yang akan diberikan paket Sembako,” paparnya.
Bantuan paket Sembako juga akan diberikan kepada 83 mahasiswa yang masih tertahan di Sidoarjo karena adanya penerapan PSBB. Maka mereka yang masih bertahan berasal dari Thailand, Flores, dan beberapa daerah dari luar kota. Maka dibantu dengan pemberian paket Sembako. Kita siapkan 700 paket untuk tahap pertama. Untuk para karyawan dan mahasiswa yang terdampak Covid 19.
Umsida juga telah membentuk Tim Gugus Tugas Covid-19 yang dinamakan Umsida Covid 19 Command Center, yang bertugas dalam pendataan mahasiswa yang masih tertahan, penyaluran Baksos dan sosialisasi terkait Covid 19.
“Kami menyadari pandemi Covid 19 masih belum menunjukkan melandai, apalagi menyusut dan hilang. Karena itu kita perlu meningkatkan protokol kesehatan bagi seluruh elemen masyarakat. Kami berharap pada semangat filantropis yang dikembangkan masyarakat. Karena bagaimanapun kondisi ini berdampak pada dimensi kehidupan. Tidak hanya pendidikan tapi juga sosial ekonomi. Karenanya harus bergotong-royong dan saling membantu,” pungkas dia.
Sementara itu, Ketua Umsida Covid 19 Command Center, Eko Eko Hardiansyah menambahkan, untuk mendukung kebijakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) pihaknya memberikan subsidi kuota internet. Sebesar 20 gigabyte untuk mahasiswa dan 30 gigabyte untuk dosen. Selain itu juga ada pemotongan SPP Rp100 ribu di semester ganjil 2020/2021 untuk meringankan mahasiswa. [ina]

Tags: