Unair Beri Penghargaan Alumni Berprestasi

Arif Budiman (Dua dari Kiri), Lusia, Prigi menerima penghargaan dari Rektor Universitas Airlangga, Sabtu (10/11) pada Dies Natalis Unair ke-64.

Diserahkan pada Acara Dies Natalis ke 64
Surabaya, Bhirawa
Bertepatan dengan perayaan Universitas Airlangga (Unair) yang ke 64 tahun, Rektor Unair Prof Nasih berikan empat penghargaan bagi alumni yang berprestasi, Sabtu (10/11).
Sesuai bidang ilmunya, alumni tersebut berprestasi tidak hanya ditingkat nasional melainkan juga international. Keempatnya adalah, Arief Budiman, Prigi Arisandi, Lusia Efriani Kiroyan, dan Dr Desra Percaya.
Diungkapkan Prof Nasih penghargaan yabg diberikan kepada para alumnus merupakan salah satu wujud apresiasi Unair karena telah mengharumkan nama almamater. Pihaknya juga menuturkan jika langkah ke empat alumnus ini diharapkan mampu menginspirasi para mahasiswa Unair lainnya.
“Saya berharap ini mendatangkan motivasi bagi para mahasiswa Unair lainnya untuk berprestasi,” ungkap dia.
Rektor Unair, Prof Nasih mencontohkan seperti yang dilakukan oleh Lusia Efriyani Kiroya dalam mendirikan Rumah Belajar Cinderella From Indonesia Center. Menurut Prof Nasih, apa yang dilakukan oleh alumnus mahasiswa jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Unair tersebut merupakan sebuah inspirasi dalam mengabdikan diri untuk masyarakat. Di mana pendirian Rumah Belajar tersebut didedikasikan untuk pusat pembelajaran bagi anak-anak dan orang tua tungg yang kurang mampu. Hingga kemudian disebut sebagai Istana Bagi yang membutuhkan.
Sementara itu, Lusia Efriyani Kiroya menyambut baik penghargaan yang telah diberikan pihak Unair. Pihaknya menyatakan apa yang dilakukannya selama ini sebagai bentuk panggilan jiwa untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Dalam Rumah Belajar Cinderella tersebut, pihaknya juga memberikan keterampilan wirausaha untuk para orang tua tunggal dan pendidikan bahasa inggris bagi anak-anak kurang mampu tanpa di pungut biaya apapun.
Cerita berbeda justru datang dari Dr Desra Percaya. Di mana ia membangun pusat kajian Afrika untuk mendukung penelitian di Unair dalam melakukan Joint research dengan peneliti di Afrika. Ia menilai hal itu sebagai salah satu langkah dalam meningkatkan jumlah academic peerlist dan international staff sebagai adjunct professor, dan membuka pasar untuk produk hasil diseminasi penelitian Universitas Airlangga.
“Kami juga mengizinkan staf yang berada di Kementerian Luar Negeri untuk menjadi staf pengajar di Unair sebagai Dosen luar biasa tanpa menuntut biaya apapun,” pungkas alumnus FISIP Unair ini. [Ina]

Tags: