Unair dan ITS Sediakan Rapid Tes Gratis

Sebelum mengikuti UTBK di Unair, peserta wajib mengikuti rapid tes. [Diana rahmatus solichah]

Penuhi Permintaan Wali Kota Surabaya
Surabaya, Bhirawa
Sejumlah pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN telah menyediakan layanan rapid tes Covid-19 gratis untuk peserta ujian di hari pertama, Minggu (5 /7). Unair memilih untuk menyediakan layanan rapid tes gratis bagi semua peserta UTBK yang membutuhkan , sementara ITS hanya melayanai peserta UTBK pemegang KIP Kuliah.
Untuk diketahui, ketentuan wajib rapid tes Covid-19 bagi peserta UTBK SBMPTN ditambahkan panitia ujian seminggu sebelum pelaksanaan ujian setelah mendapatkan surat permintaan dari Wali Kota Surabaya yang meminta peserta UTBK SBMPTN di wilayah Surabaya harus menunjukkan hasil rapid tes Covid-19.
Rektor Unair, Prof. Mohamad Nasih mengatakan pada hari pertama tes UTBK SBMPTN di Unair, ada sekitar 60 peserta yang menjalani rapit tes dari dua lokasi rapit tes gratis di Kampus B dan C. “Kalau satu hari bisa 100-200 peserta, kami optimis bisa melayani rapid test untuk peserta UTBK yang kesulitan ini,” terang Nasih dikonfirmasi saat ditemui di Airlangga Convention Center, Minggu (5/7).
Hingga saat ini , lanjut Profesor Nasih, belum ada temuan hasil rapid test peserta UTBK Unair yang reaktif. Menurutnya jika ada temuan reaktif rapid tes maka diimbau untuk menjalani tes swab. Dijelaskan Nasih, rapid tes sifatnya sama saja dengan hasil pengecekan suhu badan. Jika suhu badan peserta UTBK diatas 37,5 dan hasil rapid reaktif maka harus diteruskan dengan tes swab. “Harus dipastikan sehat, dengan swab test, kalau negatif ya bisa ikut ujian di sesi-sesi berikutnya sepanjang masih ada jadwal,” tegas Prof Nasih.
Namun, lanjutnya , Unair tidak menyediakan layanan tes swab. Sehingga, peserta bisa langsung mengirimkan pemberitahuan ke Gugus Tugas kabupaten/kota asal peserta. “Kalau hasil swab PCR negatif bisa ikut ujian di sesi berikutnya sepanjang masih ada waktu. Kalau positif (Covid-19), dinyatakan sakit tidak bisa ikut UTBK (harus penyembuhan),” jelas Nasih.
Unair juga menyarankan, peserta yang reaktif rapid test segera mengirimkan hasil swab PCR sebelum 20 Juli 2020. Sebab gelombang kedua UTBK SBMPTN akan digelar pada 20-29 Juli 2020.
Saat ini, menurut Nasih, pihaknya banyak bantuan rapid test kit dari berbagai mitra Unair. Mulai dari dosen, manajemen, puskesmas, BPBD Jatim hingga BIN. Setidaknya ada 7000 rapit tes kit gratis yang disediakan untuk peserta ujian. “(Sekarang ini) sudah ada 6.500 sampai 7.000 rapid test kit. Tidak hanya untuk Unair, nanti kami distribusikan ke ITS, UPN dan mitra pusat UYBK di Surabaya yang membuyuhkan kit ini,” ujarnya .
Ditambahkan Nasih, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) juga telah berkoordinasi dengan beberapa pimpinan daerah lain untuk memfasilitsi bantuan rapid test bagi warganya yang mau mengikuti UTBK. Seperti di Gresik, Sidoarjo sampai Kediri. “Usaha dulu, kalau kesulitan bisa ke Unair. Bukan masalah rapid test kitnya tapi tenaga yang menguji rapid ini terbatas kalau semua ke sini,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, Pemprov Jatim melalui BPBD menyumbangkan 2000 rapid tes kit, 10.000 masker, 5 termal gun, 5 alat disinfekstan. Sedangkan BIN menyumbangkan 4000 rapid tes kit. Sedangkan dari PUSPAS (Pusat Pengelolaan Dana Sosial) Unair menyumbang 1500 rapid tes kit.
“Bantuan dan sumbangan ini akan terus mengalir sehingga setidaknya 60 persen peserta UTBK di Unair bisa terfasilitasi,” papar dia.
Sumbangan fasilitas rapid tes gratis ini pun akan disebarkan keseluruh lokasi UTBK di Unair, termasuk kampus mitra Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag) dan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS).
Sementara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga menyediakan layanan rap[id tes Covid-19 gratis namun hanya bagi peserta UTBK yang memegang KIP-Kuliah Jatim. “Bantuan ini didasari atas banyaknya peserta yang tidak mampu atau peserta program Bidikmisi/KIP-Kuliah yang tidak mempunyai biaya untuk melakukan Rapid Test Covid-19. Sehingga kami melakukan kerja sama dengan Pemprov Jatim untuk memberikan Rapid Test secara gratis bagi mereka,” ungkap Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Dr Ir Adi Soeprijnto MT, Minggu (5/7).
Guru Besar Teknik Elektro tersebut menjelaskan, ITS juga bekerja sama dengan dokter dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatimj dalam melakukan Rapid Test secara gratis ini. Nantinya, kegiatan ini akan dilaksanakan di Gedung KPA Plasa dari Angka ITS selama empat hari. Untuk layanan gratis ini diutamakan untuk para peserta UTBK khusus wilayah Jatim, kecuali Surabaya, yang mengikuti gelombang pertama. “Sebab yang paling mendesak adalah mereka yang mengikuti UTBK gelombang pertama ini,” tegasnya.
Untuk jadwal Rapid Test secara gratis ini sudah dimulai sejak Sabtu, 4 Juli 2020 pada pukul 14.00-17.00. Kegiatan dilanjutkan pada tanggal 5 – 7 Juli 2020 pada pukul 09.00-12.00. “Disarankan peserta UTBK melakukan Rapid Test satu hari sebelum pelaksanaan UTBK,” imbuhnya.
Lebih lanjut Adi menambahkan bagi peserta UTBK Jatimj yang ingin mengikuti Rapid Test gratis di ITS, harus membawa sejumlah berkas. Antara lain Kartu Peserta UTBK, KTP domisili Jatimj, dan nomor KIP-Kuliah. Berkas ini dibawa sebagai bukti bahwa mereka adalah peserta UTBK yang berdomisili di Jatimj dengan pemegang KIP-Kuliah.
Sebelumnya, ITS dan Wali Kota Surabaya juga memberikan bantuan Rapid Test secara gratis bagi peserta UTBK khusus wilayah Surabaya dan yang memiliki KIP-Kuliah. Pemerintah Kota Surabaya juga sudah bekerja sama dengan 63 puskesmas untuk bisa melakukan Rapid Test secara gratis. “Hingga saat ini (5/7), telah terdaftar ada 2.744 peserta yang melakukan rapid test di ITS. Mereka yang terdaftar tersebut berasal baik dari Surabaya, luar Surabaya, hingga luar Jatimj,” kata dia.
Dengan adanya bantuan ini, menurut Adi, para peserta yang mengikuti program KIP-Kuliah di Jatimj menjadi tidak kehilangan haknya untuk mengikuti UTBK. “Harapannya dengan adanya bantuan ini anak-anak tersebut bisa memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi negeri,” pungkas dia. [ina]

Tags: