Unair Evaluasi Hasil Uji Klinis Kombinasi Obat Covid-19

Unair temukan lima regimen kombinasi obat penawar Covid-19

Surabaya, Bhirawa
Lima Kombinasi Obat Covid-19 tengah memasuki tahap uji klinis. Hasil riset peneliti Universitas Airlangga (Unair) yang mendapat dukungan dari BIN Badan Intelejen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini, tengah di uji di sejumlah rumah sakit di Lamongan, Kediri dan RS Unair (RSUA) serta RSPAD Jakarta.
“Hasil uji klinisnya akan kami evaluasi dalam seminggu hingga dua minggu ke depan. Sekarang masih dalam proses uji,” ujar Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih, Kamis (16/7).
Uji klinis obat kombinasi Covid-19 ini dikatakan Prof Nasih membutuhkan waktu yang cukup panjang. Namun, dengan situasi pandemi, diharapkan obat sudah terbukti dari sejumlah pengujian sehingga bisa segera diadaptasikan secara massal.
Tak hanya obat Covid-19, Unair juga menyiapkan uji klinis vaksin untuk Covid-19 dengan pendekatan oral. Namun hal ini tentu membutuhkan waktu hingga lebih dari setahun kedepan. “Tim peneliti Unair juga mengembangkan vaksin pendekatan oral atau tetes. Saat ini vaksin Covid-19 ini masih dalam tahap klinik ethical clearens atau menunggu proses uji klinik,” papar dia.
Perlu diketahui, beberapa waktu yang lalu Unair mengumumkan diri jika menemukan lima regimen obat kombinasi penanganan Covid-19. Kelima regimen kombinasi obat tersebut yakni Lopinavir, ritonavir dan azitromisin; Lopinavir, ritonavir dan doksisiklin; Lopinavir, ritonavir dan klaritromisin; Hidroksiklorokuin dan azitromisin; dan Hidroksiklorokuin dan doksisiklin.
Kendati kelima kombinasi obat Covid-19 telah banyak beredar dipasaran, Namun Prof Nasih menyebut jika kombinasi obat ini karena telah teruji lebih efektif dari pada obat lainnya. “Kita memberikan rekomendasi obat yang sudah dipakai. Kita bukan mencari obat baru, tapi masyarakat, dokter sekarang kan bisa coba-coba. Bayangkan, mana ada dokter menangani Covid-19 yang tidak menggunakan obat secara coba-coba,” papar Nasih.
Karena itu, dalam memberikan rekomendasi, lima regimen obat kombinasi ini dinilai yang paling efektif. “Kalau mau menggunakan monggoh, kalau tidak mau bikin sendiri saja ndak apa-apa,” pungkasnya. [ina]

Tags: