Unair Kukuhkan Tiga Guru Besar

Surabaya, Bhirawa
Gelar profesor merupakan puncak karir seorang dosen yang telah mengembangkan keilmuan dan mengaplikasikan kepada masyarakat. Itu sebabnya, setiap guru besar untuk ikut terlibat dalam memberikan solusi taktis bagi permasalahan bangsa dan negara.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof M Nasih saat pengukuhan tiga guru besar di Aula Garuda Mukti, Rabu (24/5). Ketiga guru besar baru yang dikukuhkan tersebut adalah Prof Dr R Tatang Santanu Adikara dari Fakultas Kedokteran Hewan, Prof Dr Widi Hidayat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Prof Dr I Dewa Gede Ugrasena dari Fakultas Kedokteran.
Nasih menilai ketiga guru besar baru tersebut memiliki pemikiran yang solutif terhadap pemecahan masalah di masyarakat. Di antaranya ialah laser untuk akupunktur hewan ternak penemuan Prof Tatang Santanu.
“Kita bisa menggunakan akupunktur untuk mengembangkan gairah ternak. Jadi kita nggak perlu impor untuk memenuhi kebutuhan nasional,” tutur Rektor.
Karya cemerlang juga diakui Nasih terhadap penemuan Prof Widi tentang sinergi audit internal dan eksternal. “Mekanisme ini bisa lebih simpel sehingga punya waktu untuk melakukan perbaikan. Jadi ada  kesempatan untuk mengembangkan sistem pengendalian daripada pemeriksaan yang tidak berpangkal dan tumpang tindih,” terang Nasih.
Selain kedua profesor tersebut, pemikiran yang disumbangkan Prof Ugrasena tak kalah penting. Sebuah gagasan tentang unit kanker di fasilitas kesehatan yang dapat melakukan pencegahan secara dini.
Dalam pengukuhan tersebut, Prof Tatang menjadi Guru Besar FKH aktif ke-26. Dalam orasinya dia menjelaskan terkait laserkupuntur. Sebuah metode penggunaan soft laser pada titik-titik akupunktur hewan. “Laserpunktur bisa digunakan untuk meningkatkan kesehatan hewan, peningkatan produktivitas berat badan, produksi susu, peningkatan stamina hewan-hewan pacu dan paduan, dan juga peningkatan kemampuan reproduksi,” tutur guber Unair ke-164 itu.
Sementara itu, Prof Widi sebagai gubes FEB aktif ke-21 menyampaikan orasi terkait sinergi internal dan eksternal. Dalam jumpa pers tersebut, dia menyampaikan entitas pemerintah dan bisnis perlu bersinergi demi perbaikan tata manajemen.
“Agar proses audit internal dan eksternal tidak menjadi beban,” tegas Guru Besar Unair ke-165 itu.
Terakhir, Prof. Ugrasena juga menyampaikan orasi berjudul “Strategi Meningkatkan Kesintasan Kanker pada Anak dalam Situasi yang Penuh Tantangan”. Guru Besar FK aktif ke-107 itu menyebutkan, angka sintas yang rendah pada anak dengan penyakit kanker perlu diatasi denganberbagai strategi. [tam]

Foto : adit hananta utama/bhirawa
Teks : Rektor Unair Prof M Nasih melantik tiga guru besar dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Ukonomi Bisnis.

Rate this article!
Tags: