Unair Surabaya Sinau Bareng Bupati Madiun tentang Kepemimpinan Tranformasi Daerah

Bupati Madiun H. Ahmad Dawami menandatangani kesepakatan bersama dengan Unair Surabaya tentang Pembangunan Daerah dan Perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Pemerintah Kabupaten Madiun di Pendopo Muda Graha, Sabtu (15/1). [sudarno]

Kabupaten Madiun, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Madiun terus melakukan terobosan untuk merangkul seluruh stakeholder guna mendukung pembangunan Kabupaten Madiun yang lebih baik lagi ke depan. Salah satunya adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan melakukan kerjasama dengan salah satu kampus ternama di Jawa Timur yakni Universitas Airlangga.
Bertempat di Pendopo Muda Graha Bupati Madiun H. Ahmad Dawami menerima kunjungan rombongan dari Unair Surabaya di dampingi Wakil Bupati Madiun H. Hari Wuryanto, Sekda Tontro Pahlawanto serta Ka. OPD terkait.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan kesepakatan bersama tentang Pembangunan Daerah dan Perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Pemerintah Kabupaten Madiun.
Bupati Madiun menyambut baik kegiatan tersebut, dirinya menuturkan jika pengentasan kemiskinan merupakan atensi dari Pemerintah Kabupaten Madiun. Banyak program yang sudah dicetuskan untuk mengentaskan kemiskinan salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat.
Namun demikian, penyebab kemiskinan adalah suatu hal yang dinamis sehingga dibutuhkan kebijakan yang dinamis pula. Bupati menyampaikan pemberdayaan masyarakat mampu terselesaikan cukup di tingkat desa, apabila desa sudah bisa menyelesaikan maka yang diatasnya juga akan mampu diselesaikan.
“Cita – cita saya cuma satu bagaimana orang Madiun bahagia,” ujar Bupati Madiun. Sabtu (15/1)
Usai penandatanganan kesepakatan Bupati Madiun menjadi narasumber dalam Airlangga Forum Podcast. Dengan mengangkat tema kepemimpinan transformasi sangat tepat dengan gaya kepemimpinan Bupati Madiun yang menginspirasi dan memberdayakan individu, kelompok dan organisasi.
Dirinya menyampaikan di Kabupaten Madiun sudah tidak yang namanya desa tertinggal yang ada hanyalah desa berkembang , desa maju, dan mandiri. “Di Kabupaten Madiun disparitas antara perkotaan dan pedesaan sudah tidak ada,”tegas Kaji Mbing.
Sementara itu, Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Prof. Badri Munir Sukoco menyampaikan untuk bisa mewujudkan Indonesia Maju harus dimulai dari tingkat terbawah. Dirinya menilai pemimpin daerah seperti Bupati Madiun yang memiliki atensi penganggaran untuk desa merupakan bagian dari kemampuan pemimpin dalam mengatur daerah.
“Kalau pemimpinnya tranformatif maka followers (pengikut) juga harus memiliki jiwa yang transformatif,” jelasnya.
Kegiatan tersebut disiarkan melalui LPPL Radio Jawa Timur “Jatim Radio” dan kanal YouTube Pemkab Madiun turut menghadirkan para akademisi dari Malaysia yakni Associate Professor of Management and Human Resources, Management Business Economics and Social Development Universiti Malaysia Trengganu Assoc. Prof. Khatijah Omar dan Bekas Timbalan Naib Canselor (HEPA) Universiti Sultan Zainal Abidin Prof. Mohd Afandi bin Salleh. [dar.gat]

Tags: