Unair Tambah Daya Tampung Jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri

Prof Nasih

Komponen Penilaian SBMPTN dari Indeks Siswa dan Indeks Sekolah
Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (UNAIR) akan menambah daya tampung mahasiswa baru pada SNMPTN dan SBMPTN tahun ini. Hal itu disampaikan langsung oleh Rektor Unair, Prof Nasih. Menurut Nasih, tahun 2019 ini akan ada berbagai perbedaan penerimaan dibading tahun lalu. seperti pada penambahan daya tampung mahasiswa baru.
Diungkapkan Prof Nasih pada tahun ini pada jalur S1 Unair akan menerima 5.485 mahasiswa. berbeda dengan tahun lalu yang hanya menerima 5.125 mahasiswa. Rinciannya, jalur SNMPTN akan ditambah sebanyak 1.650 mahasiswa. Sedangkan jalur SBMPTN akan ditambah sebanyak 2.195 dan 1640 untuk jalur Mandiri.
“Program studi S1 yang mengalami kenaikan kuota yaitu dari Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan beberapa prodi teknik,” urai usai memberikan sosialisasi jalur SBMPTN dan SNMPTN dari Unair, Senin (11/2).
Sementara untuk komponen penilaian SBMPTN, Prof Nasih menjelaskan jika hal itu berasal dari indeks siswa dan indeks sekolah. Jadi, dari indeks sekolah tersebut, bisa ditentukan melalui daya tampung untuk setiap program studi. Berbeda dengan indeks siswa, yang sepenuhnya dihitung oleh penilaian panitia pusat. Dalam hal ini Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
“Yang dinilai pertama untuk jalur SBMPTN adalah indeks sekolah. Yakni hasil ujian tulis yang berasal dari SMA masing-masing. Sehingga, untuk nilai SBMPTN siswa masing-masing sekolah, sangat mempengaruhi indeks sekolah,” kata dia. Untuk siswa yang memiliki prestasi luar biasa, sambung Nasih, khususnya dibidang sains misalnya olimpiade, agar dicantumkan saat pendaftaran. Sebab, prestasi akademik siswa berbentuk sertifikat tersebut akan menjadi bahan pertimbangan UNAIR.
Tahun ini, pada jalur SBMPTN Unair akan menerapkan penulisan essai terkait wawasan kebangsaan untuk menjadi bahan pertimbangan penilaian. “Penulisan essai ini sebagai sarat mahsiswa masuk Unair. Untuk menjaring masalah ideology dari siswa tersebut. Karena ketika siswa masuk perguruan tinggi mereka bisa bermanfaat sebaik-baiknya untuk Indonesia,” jelas dia.
Di samping itu, Unair juga menegaskan jika siswa diterima pada jalur SNMPTN dan SBMPTN namun tidak melakukan daftar ulang dan tidak mengkonfirmasi kepada Unair. Hal itu akan berpengaruh terhadap kredibilitas sekolah.
“Evaluasi pendidikan mahasiswa yang telah menempuh studi di Unair dilakukan tidak lagi dua tahun pertama, tapi setahun pertama. Kalau dalam waktu 1 tahun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa yang telah diterima di UNAIR tidak mencapai 1,00, secara langsung mahasiswa bersangkutan dicoret sebagai mahasiswa UNAIR,” terang dia.
“Kami ingin semua berjalan dengan fair, yang baik dan terbaik pasti masuk. Kami berharap kawan-kawan di sekolah bisa mengatur strategi untuk mendorong siswa agar bisa memenuhi harapannya,” tandas dia. [ina]

Tags: