Unair Targetkan 30 Persen Pendapatan dari Perusahaan Telekomunikasi

Rektor Unair Prof M Nasih saat meresmikan Airlangga Corner yang dibangun dari hibah CSR Bank Mandiri.

Rektor Unair Prof M Nasih saat meresmikan Airlangga Corner yang dibangun dari hibah CSR Bank Mandiri.

Surabaya, Bhirawa
Sebagai Perguruan Tinggi Negeri – Badan Hukum (PTN-BH), Universitas Airlangga (Unair) terus berupaya membangun jaringan bisnis untuk menambah pendapatan kampus. Kali ini, kerjasama bisnis dilakukan dengan perusahaan telekomunikasi PT Jaringan Pintar Indonesia  (JPI).
Kerjasama bisnis itu resmi dimulai antara Unair dengan PT JPI dengan penandatanganan MoU, Selasa (29/12) kemarin. Ada tiga perjanjian di dalamnya. Yakni tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi, perjanjian sewa untuk penempatan jaringan, dan pemberian hibah dan penyediaan jaringan Information Communication Technology (ICT) dan heterogeneous network. Dari kerjasama tersebut, pendapatan ditarget bisa mencapai 30 persen dari total pendapatan Unair.
Rektor Unair Prof M Nasih mengatakan, kerjasama ini dilakukan dengan penyediaan jaringan serat optik di kampus A,B dan C Unair.  Selain pendapatan, pihaknya berharap ketersediaan serat optik bisa mendukung aksesibilitas data untuk menunjang kreativitas sivitas akademika.
Sementara itu, Direktu PT JPI Bintang Juliarso mengatakan, pihaknya akan membangun infrastruktur sekitar 15 monopole yang dihubungkan dengan serat optik. Pembangunan itu bertujuan agar pengguna internet di kampus dapat memanfaatkan konektivitas data dengan lebih baik. “Saya rasa semua mahasiswa pasti pemakai telepon seluler dan pemakai data yang intensif. Mereka butuh layanan dan coverage yang baik,” kata dia. Selebihnya, lanjut Bintang, PT JPI juga akan menghadirkan beberapa operator untuk meletakkan perangkat-perangkat di pole yang dudah terhubung.
Dari kerjasama tersebut Wakil Rektor IV Unair Junaidi Khotib mengatakan, keterpakaian lahan yang akan digunakan sebagai lahan monopole itu diikat dalam perjanjian sewa menyewa. Biaya sewa per meter adalah Rp 11 juta per tahun dan yang akan digunakan ialah setengah meter per pole.
Dengan perhitungan yang demikian, maka pada 2015 Unair berharap sumber pemasukan bisa mencapai Rp 3,1 miliar. Sedangkan dua tahun kemudian, 2017, UNAIR memiliki target memiliki pemasukan di atas Rp 10 miliar. “Kita harapkan dari supporting kerjasama, salah satunya dengan PT JPI, itu bisa menyumbang 30% dari pendapatan UNAIR,” kata Junaedi.
Di sisi lain, Unair juga terus beruapaya menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan fasilitas kampus. Salah satunya ialah mendirikan Airlangga Corner yang dibangun dua lantai. Fungsinya, lantai 1 akan digunakan untuk apotek pendidikan dan display dari Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR, sedangkan lantai 2 digunakan untuk stand mahasiswa wirausaha Unair serta tempat diskusi.
Airlangga Corner ini merupakan pemberian dari Bank Mandiri. Totok Priyambodo, Regional Wholesale Head Bank Mandiri Regional VII Jawa 3 menyampaikan, hibah pembangunan gedung Airlangga Corner ini selain untuk mengembangkan kewirausahaan di UNAIR juga sebagai apresiasi untuk UNAIR yang telah menggunakan jasa Bank Mandiri dalam transaksi keuangannya.
“Semoga bantuan ini bisa semakin mengeratkan tali silaturahmi Bank Mandiri dengan UNAIR,” kata Totok. Baik dari pihak Bank Mandiri maupun Unair mengharapkan, melalui Airlangga Corner ini semakin banyak wirausahawan dari kalangan mahasiswa Unair yang terbantu pemasaran produknya. “Selaras dengan Bank Mandiri yang ingin mencetak wirausahawan-wirausahawan muda,” ungkap Totok. [ma,tam]

Tags: