Unair Tawarkan Lima Bidang Kerja Sama Internasional pada NAFSA 2023

Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (Unair) tawarkan lima bidang kerja sama kepada perguruan tinggi mitra pada ajang bergengsi pendidikan tinggi 75th National Association of Foreign Student Advisers (NAFSA) Annual Conference and Expo, di Amerika Serikat. Kelima bidang tersebut adalah program pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, kelas bersama dan kelas khusus, kolaborasi riset internasional, dan hibah internasional.

Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi Universitas Airlangga, Muhammad Miftahussurur, mengatakan bahwa ajang NAFSA ini merupakan kesempatan luar biasa bagi Unair untuk meningkatkan eksposur dan visibilitasnya di tingkat internasional.

“Sebagai perguruan tinggi terbaik ke-4 di Indonesia, Unair punya banyak keunggulan yang pasti menarik bagi akademisi asing,” ucap Miftah, di Washington D.C, Kamis (1/6) waktu setempat.

Miftah menambahkan, ada beberapa negara yang memang menjadi target perluasan kerja sama Unair, utamanya Amerika Serikat, dan negara-negara Amerika Selatan. Berdasarkan data Airlangga Global Engagement pada Mei 2023, Unair tercatat memiliki 287 kegiatan kerja sama dengan 191 mitra internasional yang berasal dari 46 negara.

Program pertukaran dosen merupakan program pertama yang dibawa Unair ke NAFSA dan bertujuan untuk mempertemukan para akademisi dalam kegiatan pengajaran dan penelitian. Miftah mengatakan, pada program ini, Unair menawarkan tiga skema kolaborasi yang diperuntukkan bagi dosen.

“Pertama, academic lecture yang mengundang akademisi dunia untuk bergabung dalam kegiatan daring seperti kuliah tamu atau pelatihan menulis pada kelas seminar. Kedua, visiting fellow yaitu program yang sama dengan academic lecture, namun berlangsung secara luring di UNAIR. Ketiga, Airlangga Post-Doctoral Fellowship khusus bagi lulusan doktor yang ingin melakukan penelitian bersama dengan akademisi Unair,” jelasnya.

Kedua, Unair menawarkan program pertukaran mahasiswa, yang fokusnya pada program pertukaran kepada mahasiswa internasional untuk menempuh pembelajaran di Unair. Ada dua program pertukaran mahasiswa yang tersedia secara luring selama satu hingga dua semester.

Pertama, Academic Mobility Exchange for Undergraduate and Master at Airlangga (AMERTA) yang merupakan program penyetaraan bagi mahasiswa internasional yang berfokus pada permasalahan di Indonesia saat ini. Dan kedua, Learning Indonesian Language at Universitas Airlangga (LINGUA) atau program penyetaraan bagi mahasiswa internasional yang tertarik untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia.

Program berikutnya adalah program kelas bersama dan kelas khusus, di mana Unair berkomitmen dalam menciptakan terobosan baru guna meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Miftah menyebut ada dua program pengembangan yang ditawarkan Unair yaitu joint class dan tailor-made program.

“Program joint class merupakan kesempatan bagi mahasiswa yang ingin belajar bersama dengan akademisi dan praktisi baik dari Unair maupun mitra. Sementara pada tailor-made program, mitra perguruan tinggi dapat membuat studi program luar negeri di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan dan minat tertentu,” ujarnya.

Selanjutnya, Unair menyediakan beberapa skema pendanaan riset internasional yang berfokus pada penguatan kelembagaan dengan mitra luar negeri yang disebut Kolaborasi Riset Internasional. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah publikasi, kutipan, dan jejaring internasional.

Program yang terakhir, yaitu hibah internasional, di mana Unair tertarik menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Amerika Serikat (AS), Kanada, dan beberapa negara lain di Amerika Selatan. Kolaborasi itu meliputi, antara lain Fulbright Specialist Program, English Language Program: Specialist Program, English Language Program: Fellow Program, Increase and Diversify Education Abroad for US Students (IDEAS), serta Canada-ASEAN Scholarships and Educational Exchanges for Development (SEED). [ina]

Tags: