Unas SLTA Sudah Bocor?

10-soal-unasUjian nasional (Unas) baru akan dilaksanakan Senin 14 April 2014. Naskah ujian sudah selesaikan dicetak, namun belum seluruhnya di-distribusikan ke daerah. Tetapi konon, jawaban soal Unas sudah beredar. Mungkinkah naskah soal Unas sudah bocor? Mungkin saja. Toh draft soal sudah tercetak, sehingga kisi-kisi sudah diketahui. Meski memprihatinkan, bocornya lembar jawaban banyak pula yang menunggu untuk membeli.
Tetapi bocornya naskah soal Unas tidaklah mengejutkan benar. Bahkan sejak delapan tahun terakhir jawaban Unas sudah rutin terjadi, beredar dengan berbagai cara. Termasuk melalui SMS telpon seluler. Berdasarkan temuan PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Jawa Timur, jawaban Unas ditawarkan dengan harga Rp 190 ribu, sudah komplet meliputi 20 varian soal.
Banyak pihak berkepentingan memburu jawaban Unas: murid, guru, orangtua murid, sampai sekolah. Lebih lagi untuk jenjang SD dan SMP, pasti akan lebih heboh. Untuk tingkat SMP nilai hasil Unas menjadi salahsatu “tiket” masuk ke SLTA favorit. Yang memiliki nilai Unas lebih tinggi memiliki kans lebih baik, gampang diterima di sekolah negeri. Hal yang sama juga terjadi Unas SD, walau sudah diserahkan ke daerah.
Konon, harga jawaban Unas itu dipatok Rp 3 juta hingga Rp 5 juta, untuk paket komplet. Harga itu akan ditanggung oleh siswa satu sekolah, dan tak jarang melibatkan siswa sekolah lain. Prinsipnya, semakin banyak yang ikut, maka nilai urunan-nya semakin kecil. Sehingga nominal urunan berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 200 ribu. Namun juga berlaku harga sosial, untuk siswa yang diketahui miskin dibolehkan gratis. Seluruh urunan masih dibebani syarat khusus, yakni menjaga kerahasiaan!
Secanggih itukah anak-anak? Seolah-olah tiada cara lain menghadapi Unas. Konon hal itu ditempuh dengan visi menenteramkan hati orangtua, serta menjaga gengsi sekolah, dan (tentu) gengsi siswa. Andai ujian nasional tidak menjadi faktor kelulusan, pastilah tidak akan terjadi kericuhan jawaban Unas. Walaupun Unas saat ini bukan menjadi satu-satunya faktor, namun tetap menjadi faktor penting, terutama untuk martabat sekolah.
Benarkah persaingan kompetensi siswa hanya melalui Unas? Ini sudah menjadi olok-olok. Bahkan sampai digunjingkan pada tataran internasional. Bahwa pendidikan di Indonesia, bagai hanya schooling for test. Sekolkah hanya untuk ujian, bukan untuk mengasah akhlak mulia dan ke-cakap-an. Karena itu beberapa pengamat pendidikan merekomendasikan penghapusan Unas.
Tujuan pendidikan secara tekstual dinyatakan dalam UU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) nomor 20 tahun 2003. Pada pasal 1 (ketentuan umum) angka ke-1, dinyatakan: “Pendidikan adalah … untuk mewujudkan … agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Kenyataan, memburu jawaban Unas bukanlah akhlak mulia. Hal itu sangat bertentangan dengan tujuan pendidikan. Lebih lagi, pada pasal 12 ayat (2) huruf -a- UU sisdiknas tahun 2003 dinyatakan, setiap peserta didik berkewajiban menjaga norma-norma pendidikan.” Pertanyaannya, seberapa banyak peserta didik yang tidak terlibat perburuan jawaban soal Unas?
Bagai pepatah Jawa, “sing ora melu edan ora keduman.”  Yang tidak turut berburu jawaban soal Unas dipastikan memperoleh nilai biasa-biasa saja. Paling cerdas, rata-ratanya masih dibawah 9. Tetapi murid-murid dengan kompetensi akademi rendah pastilah memilih yang turut “edan.” Sukses mengalahkan murid yang berakhlak dan cerdas. Akibatnya, sekolah favorit SMA, MA dan SMK Negeri diisi anak-anak dengan kompetensi rendah secara akademik maupun moralitas. Karena itu penyelenggaraan Unas sudah memasuki situasi kritis! Diperlukan kajian sistemik untuk mengganti Unas sebagai evaluasi belajar tahap akhir. ***

Rate this article!
Unas SLTA Sudah Bocor?,5 / 5 ( 1votes )
Tags: